Jumat, 3 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Mantan Komandan NII: Taripudin Terduga Teroris Lampung Teradikalisasi di Perantauan

Taripudin merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Lampung.

Editor: Johnson Simanjuntak
ISTIMEWA
Mantan pendiri NII, Ken Setiawan 

Namun sayang, belum lama di Bekasi, keluarga keget mendengar kabar, kalau Tarupudin tertembak aparat saat mau melarikan diri dan melawan aparat.

Menurut Ken, Lampung sebagai daerah lintas cukup strategis bagi kelompok radikal, khususnya sebagai tempat berkumpul dan diskusi.

Tapi biasanya aksi amaliah mereka banyak lakukan di luar Lampung.

Jaringan ini dia menjelaskan, sekarang punya konsep baru, walapun berbeda kelompok.

Akan tetapi punya kesamaan anti terhadap pemerintah. Karena itu kini mereka bersatu.

"Ini sangat berbahaya," jelas Ken.

Baca: Ratna Sarumpaet Akui Sering Konsumsi Obat Anti Depresi Pasca Aksi 212

Orang yang awalnya hanya intoleransi dan radikalisasi pemikiran, tapi karena termotivasi punya musuh bersama maka mereka bisa melakukan amaliyah dengan perlawanan atau aksi terorisme untuk memuaskan kegininan mereka.

Untuk itu Ken berharap sinergitas antara lembaga dalam menangani persoalan pencegahan radikalisme. Baik itu Sekolah, Kampus, pesantrean dan ormas perlu sekali mendapatkan wawasan bahaya radikalisme.

"Sebab suatu saat ketika merantau bisa jadi ketemu dengan perekrut. Tapi bila sudah ada anti virus paling tidak bisa menolak ajakan dari perekrutan radikalisme," tegas Ken.

Karena dia mengingatkan, kalau sudah terekrut dan teradikalisasi pemikirannya, itu tingkat sakaunya lebih dari narkoba.

"Sebab menganggap apa yang dilakukan adalah kebenaran karena merasa bersumber dari Alquran. Jadi siap melakukan apa kata perintah pimpinan mereka termasuk bom bunuh diri pun siap di laksanakan," ucapnya.

Satu Teroris Tewas Di Bekasi

Polisi mendapati dua buah bom rakitan dari terduga teroris yang tewas ditembak mati yakni T alias Taripudin yang merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung.

Diketahui T sebelumnya berhasil melarikan diri saat penyergapan Densus 88 Antiteror di Kampung Pangkalan, RT 011/004, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2019) lalu.

"Didapati dua buah bom rakitan dari casing botol parfum isi ulang ukuran 500 mili dengan bahan peledak TATP," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved