Pemerintah Bakal Bentuk Komite Nasional Vokasi
Presiden Jokowi ingin dibentuk komite nasional Vokasi, seperti halnya komite percepatan pembangunan infrastruktur.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kini fokus pada pendidikan vokasi yang mengarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu terhadap peserta didik untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi menginginkan pendidikan vokasi lebih masif utamanya di Kementerian dan Lembaga.

"Beliau (presiden) ingin banyak pelatihan, dari 16 kementerian dan lembaga itu ada sekitar Rp 11 triliun lebih untuk anggaran pelatihan termasuk di pendidikan kedinasan," ucap Basuki, Senin (6/5/2019) di komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Baca: Polemik Klaim Kemenangan Prabowo 62 Persen, PKS dan Partai Demokrat Saling Berdebat
Diungkapkan Basuki, kedepan Presiden Jokowi ingin dibentuk komite nasional Vokasi, seperti halnya komite percepatan pembangunan infrastruktur.
Masalah desain Komite Nasional Vokasi, menurut Basuki, bakal diurus Bappenas.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menuturkan fokus dari Komite Nasional Vakansi yakni pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Baca: Klasemen Liga Inggris, Liverpool dan Man City Berebut Gelar Premier League di Laga Pamungkas
"Presiden akan memfokuskan kepada sumber daya manusia diharapkan semua kementerian yang mempunyai hal-hal terkait peningkatan SDM akan digabukan dengan desain yang akan kita buat," tutur Puan.

Khusus pelatihan bagi SMK maupun Politeknik, Puan menuturkan bakal disambungkan dengan dunia industri. Bahkan pemerintah juga siap mendatangkan pelatih-pelatih dari luar negeri.
Baca: KPU Serahkan Penyelidikan Temuan Form C1 Untungkan Capres ke Bawaslu
"Untuk pelatihannya seperti apa, nanti dipikirkan. Kita bukan hanya mengirim pelatihan ke luar negeri tappi juga diharapkan tenaga pelatih dari luar negeri didatangkan ke Indonesia," tambah Puan.