Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

Gatot Nurmantyo Buka Suara Pasca-Pilpres 2019, Soal Insiden Kapal Vietnam hingga Tawaran Menteri

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo buka suara terkait sejumlah kejadian di tanah air akhir-akhir ini.

Penulis: Daryono
Kompas.com/Adrian Mozes
Gatot Nurmantyo 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo buka suara terkait sejumlah kejadian di tanah air akhir-akhir ini. 

Di antaranya terkait insiden kapal Vietnam menabrak KRI Tjiptadi milik Indonesia.

Gatot juga berbicara tentang langkahnya berpidato dalam acara calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelum Pemilihan Presiden (Pilres) 2019. 

Hal itu disampaikan Gatot dalam wawancara acara e-Talkshow TVOne yang dipandu oleh Wahyu Muryadi, Jumat (3/5/2019) malam.

Berikut rangkumannya: 

1. Soal Insiden kapal Vietnam vs KRI Tjiptadi milik Indonesia

Terkait insiden kapal Vietnam vs KRI Tjiptadi, Gatot Nurmantyo memberikan kritik terhadap Angkatan Laut Indonesia.

Gatot mengatakan bahwa alutsista Angkatan Laut Indonesia tidak sebaik milik Vietnam.

Baca: Gatot Nurmantyo Temui Prabowo di Kertanegara

Hal ini disampaikan Gatot saat menjadi narasumber di acara e-Talkshow yang dipandu oleh Wahyu Muryadi, Jumat (3/5/2019) malam.

Mulanya, acara tersebut menayangkan soal viral video kapal Vietnam yang menabrak KRI Tjiptadi.

"Pak Gatot kita saksikan itu tadinya peristiwa KRI Tjiptadi ditabrak itu kapal ikan atau kapal coast guard dari Vietnam?," tanya Wahyu seperti dikutip dari TribunWow. 

"Kalau dilihat dari bentuknya coast guard," jawab Gatot.

"Kok kurang ajar mereka itu ya?," kelakar Wahyu.

Viral Video Detik-detik Kapal Pemerintah Vietnam Sengaja Tabrak Kapal Patroli Indonesia, Aksi Personil TNI Tuai Pujian!
Viral Video Detik-detik Kapal Pemerintah Vietnam Sengaja Tabrak Kapal Patroli Indonesia, Aksi Personil TNI Tuai Pujian! (Dok. TNI AL via Kompas.com)

Gatot lalu menjawab bahwa sebenarnya ada persengketaan wilayah perairan yang hingga kini belum usai antara Indonesia dan Vietnam.

"Ya dikatakan kurang ajar iya, tapi kita perlu lihat permasalahannya dulu. Jadi satu hal bahwa pemerintah Indonesia sama pemerintah Vietnam (soal) wilayah laut itu belum final," tutur Gatot.

Wahyu lalu bertanya soal isu bahwa insiden itu terjadi di perairan Indonesia.

"Tapi bukannya di perairan kita pak? Itu klaimnya di perairan kita," tanya Wahyu.

"Kita merasa demikian, Vietnam merasa demikian juga," jawab Gatot.

"Tapi sikap kita TNI dan bapak sebagai mantan TNI kan sebaiknya bagaimana? SOP nya bagaimana?," tanya Wahyu lagi.

Baca: TKN Hormati Dukungan UAS hingga Gatot Nurmantyo ke Prabowo - Sandi

Purnawirawan itu lalu menjelaskan bahwa ada perjanjian kapal kenegaraan tidak boleh ada baku tembak kecuali ada perintah untuk berperang.

"Jadi sikap kita sudah benar karena memang ada perjanjian internasional kalau kapal negara sama kapal negara, ini kan kapal perang TNI sama kapal coast guard kan sama-sama (kapal) negara, tidak boleh baku tembak," kata Gatot.

"Kecuali negara mengatakan kita perang. Jadi kalau tembak sama saja perang juga kan."

"Sebenarnya kalau di laut hal itu biasa, senggol-senggolan."

Lalu ia menerangkan soal kondisi kapal KRI Tjiptadi tersebut.

"Itu yang pertama, yang kedua kenapa kita tidak melawan karena nyenggol? Karena yang digunakan oleh kita itu kapal parchim dari Eropa Timur, eks Jerman Timur. Eks Jerman Timur itu, dia tidak layak di perairan Indonesia karena kadar garamnya di wilayah sana itu sangat rendah, artinya di sini cepat karatan," jelasnya.

"Nah kalau dia nabrak lagi bisa-bisa dia jebol, kita yang jebol karena memang karatan itu. Jadi maaf orang Angkatan Laut ya maaf, jadi kapal parchim buatan eks Jerman Timur itu layak berlayar tapi enggak layak bertempur. Tolong Pak Kasad tegur saya kalau saya salah," lanjut Gatot.

Wahyu lalu memberikan kelakar usai Gatot mengucapkan permintaan maafnya.

"Ini Kasad nonton juga, Panglima TNI, semua nonton, hadirin hadirot semua nonton enggak papa pak ya," kelakar Wahyu.

"Itulah yang dikatakan bahwa pembangunan Angkatan Laut, Angkatan Udara, khususnya dua itu, kalau Angkatan Darat sudah final, karena semua Angkatan Darat itu persenjataannya yang terbaik di dunia semuanya, helikopter apache, meriam yang terbaik," ujar Gatot.

Mantan Panglima ini lalu mengatakan bahwa kekuatan Angkatan Laut Vietnam lebih bagus dibanding Indonesia.

"Tapi Angkatan Udara sama Angkatan Laut, khusunya Angkatan Laut ini dibanding Vietnam, lebih unggul Vietnam," ujar Gatot.

Gatot lalu menerangkan soal prajurit yang ada di kapal Tjiptadi tersebut tidak bisa memberikan tembakan.

"Saya tahu psikologi dari prajurit-prajurit Angkatan Laut," tutur Gatot.

"Mereka ingin menembak tapi mereka disiplin, karena tadi dia kapal punya NKRI, ini sama coast guard juga enggak boleh baku tembak, apapun salah, walaupun di perairan kita enggak boleh nembak," tambah Gatot.

Baca: Fakta-fakta Kampanye Prabowo di Surabaya, Memanggil Gatot Nurmantyo hingga Nama Calon Menteri

Wahyu lalu berkelakar para prajurit justru berperang dengan saling memaki.

"Pantesan bolehnya perang mulut, siapa yang enggak iso," ujar Wahyu.

"Itu dampak kenapa Vietnam berani karena mereka juga menghitung kekuatan kita, mereka negara kecil Angkatan Lautnya, dia punya kapal selam Kilo class," jawab Gatot.

Diketahui, kapal selam Kilo class bisa memiliki kekuatan menembak dari dalam air.

2. Kata Gatot soal Pidato di Acara Prabowo

Gatot Nurmantyo disinggung soal keputusan dirinya menghadiri pidato kebangsaan Prabowo Subianto yang digelar di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).

Gatot Nurmantyo disebut-sebut menentukan sikap politiknya jelang mendekati pemungutan suara.

Tak hanya itu, Gatot Nurmantyo pun disebut-sebut berpihak pada pasangan Prabowo-Sandiaga.

Menanggapi hal itu, Gatot Nurmantyo justru melontarkan sebuah pertanyaan.

Capres/cawapres nomot urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno dikerumuni seusai melaksanakan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Jumat (3/5/2019). SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI
Capres/cawapres nomot urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno dikerumuni seusai melaksanakan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Jumat (3/5/2019). SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI (Serambi Indonesia/Subur Dani)

Gatot Nurmantyo bertanya apakah dirinya berkampanye dalam acara pidato kebangsaan Prabowo Subianto atau tidak.

Ia pun menjelaskan bahwa dirinya hanya sebatas memberikan pidato kebangsaan dalam acara Prabowo Subianto itu.

"Saya datang ke sana kampanye ga? Saya bicara kebangsaan lho," kata Gatot Nurmantyo seperti dilansir TribunJakarta dari tayangan YouTube, Sabtu (4/5/2019).

3. Pernah Ditawari Jabatan Menteri oleh Jokowi

Gatot Nurmantyo blak-blakan pernah ditawari Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).

Gatot Nurmantyo ditawari Jokowi menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Ryamizard Ryacudu.

Awalnya, pemandu acara  E-Talk Show TVONe Wahyu Muryadi menyinggung soal keinginan jadi menteri. 

Gatot kemudian mengatakan ia pernah ditawari jadi menteri oleh Jokowi. 

"Saya pernah ditawari zamannya Pak Jokowi jadi Menteri Pertahanan menggantikan Menteri Pertahanan Pak Ryamizard waktu itu sebelum puasa," ungkap Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa saat itu ia menolak tawaran Presiden Jokowi.

"Saya nolak, saya bilang saya ini tidak ada satu orang Panglima TNI pun tidak memilih untuk menjadi Menteri Pertahanan," ucapnya.

"Tetapi sisa waktu saya di Panglima TNI, saya akan menularkan tentang moral dan etika," tambahnya.

4. Pastikan Video Rekaman Bergambar Dirinya yang Singgung Kecurangan Pemilu Hoaks

Gatot Nurmantyo memastikan video rekaman dengan gambar dirinya yang beredar di Twitter beberapa waktu lalu bukanlah suaranya. 

Suara dalam rekaman video itu membahas soal kecurangan hingga menyinggung soal provokasi.

Berikut sekilas pembahasan yang terdengar dalam video rekaman suara tersebut:

"Tinggal tunggu waktu saja."

"Jadi kita gak usah terpancing juga dengan provokasi mereka."

"Dengan melihat masifnya tindak kecurangan ini sudah memperlihatkan betapa ambisinya mereka."

"Kita bawa santai saja, masih panjang proses kita setelah 22 mei hitung manual ditutup oleh KPU."

"Kita tetap standar santai tetap kawal pleno di kelurahan atau di Kecamatan."

Gatot memastikan suara itu bukan suaranya. 

"Simpel aja, kata-kata terakhir 'lah', itu kan ciri khas dari orang sumatera utara. Saya hafal itu karena banyak anak buah saya dari Sabang sampai Merauke. Ow berarti saya dianggap orang Sumatera, tapi ya nggak papa, bangga juga dianggap orang Sumatera. Yang pasti itu bukan suara saya," kata Gatot. 

Selengkapnya wawancara Gatot bisa anda saksikan di bawah ini: 

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunWow/Tiffany Marantika) (TribunJakarta/Mohamad Afkar Sarvika)

BACA JUGA ARTIKEL VIRAL BERIKUT !

 Wisuda Tak Dihadiri Orangtua, Pemuda Ini Terduduk Lemas dan Menangis, Curhatannya Viral

 Fotografer Tak Sengaja Temukan Foto Lawas Jokowi Cium Tangan Gus Dur, Ada Hal Besar Terungkap!

 Reino Barack Rela Kalungkan Tas Syahrini di Leher Saat Jalan-jalan ke Mall, Ekspresinya Jadi Sorotan

 Mulan Jameela Hadiri Dinner Syahrini & Reino Barack, Penampilannya Mewah Tak Kalah dari Pengantin

 Foto Pernikahan Gadis Cantik & Pria Afrika, Kisah Cintanya Viral, Bertemu Jodoh di Saat Tak Terduga

 Foto Viral Wanita Menyusui Anaknya di Hari Pernikahan, Identitas Terungkap, Seorang Artis Terkenal

 Viral Pria Pamer Foto Menyusui Bayinya, Ia Bukan Cari Sensasi: Saya Lakukan Demi Ibunya

 Lihat Posturnya, Wanita Bernama Puspa Dewi Ini Bak Gadis, Padahal Umur Aslinya Sudah Nenek-nenek !

 Banjir Doa untuk Adik Ayu Ting Ting yang Sudah Meninggal, Banyak yang Tak Sangka Tahu Kisah Hidupnya

 Reino Barack Rela Kalungkan Tas Syahrini di Leher Saat Jalan-jalan ke Mall, Ekspresinya Jadi Sorotan

 Viral Foto Ruang Doa 2 Agama Berbeda Saling Bersebelahan, Ini Cerita Menyentuh Sang Fotografer

 Viral Foto Driver Ojol Tunggu Pesanan Sambil Sibuk Membaca, Perhatikan saat Fotonya Di-zoom

 BUKTI BARU Disodorkan Keluarga, Setelah Visum Tunjukkan Keperawanan Audrey Utuh, Tak Ada Kekerasan

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved