Selasa, 7 Oktober 2025

Pemilu 2019

Saksi Perhitungan Suara Pemilu di Osaka Jepang Alami Tindakan Kekerasan

Saksi perhitungan suara pemilu dari pasangan capres cawapres nomor urut 01 mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan warga Indonesia lainnya.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Vera Kurniawati, saksi resmi pasangan capres cawapres nomor urut 01 pada pemilu yang berada di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, OSAKA - Saksi perhitungan suara pemilu dari pasangan capres cawapres nomor urut 01 mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan warga Indonesia lainnya berinisial S, berdomisili di Tsurumi-ku Osakafu Jepang.

Peristiwa itu terjadi di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka Jepang, Rabu (17/4/2019) malam waktu Jepang.

"Kejadian pemukulan dan penendangan terjadi 17 April malam sekitar jam 19.00 saat penghitungan suara yang dikirim via pos baru saja dimulai," demikian pengakuan korban Vera Kurniawati kepada Tribunnews.com, Sabtu (20/4/2019).

Vera Kurniawati ditendang kakinya dari belakang oleh S dan dipukul pada bagian dada dekat lengan kirinya.

"Kejadian itu juga disaksikan istri S dan anaknya," ungkap Vera Kurniawati.

Vera Kurniawati mengaku hubungannya dengan pihak lain sangat baik dan tak ada masalah, tetapi dengan pelaku S sangat buruk, bahkan S menendang VK di depan istri dan anaknya sendiri.

Baca: Terbukti Lalai, tapi Petugas KPPS 01 Kabupaten Tangerang Tidak Dipecat

"Kami bahkan saksi 01 dan saksi 02 serta saksi dari PKS maupun PSI sangat akrab bahkan bercanda, untuk menghalau rasa kantuk saat perhitungan surat suara pemilu tersebut," tambah Vera Kurniawati.

Sumber Tribunnews.com mengungkapkan, S datang bukan sebagai saksi maupun panitia pemilu, hanya WNI biasa.

"Dia itu bukan apa-apa, tak tercatat sebagai saksi, tak tercatat sebagai panitia pemilu. Karena itu saat mau masuk ruang penghitungan suara ditarik ke luar menjauh dan diturunkan, apalagi setelah kejadian penendangan dan pemukulan tersebut," kata sumber Tribunnews.com.

Mirza Nurhidayat, Konsul Jenderal (Konjen) Indonesia di Osaka saat dikonfirmasi Tribunnews.com membenarkan adanya kasus penendangan dan pemukulan tersebut.

"Pihak pelaksana pemilu di Osaka mengetahui adanya kejadian tersebut. Mengenai rencana korban untuk lapor ke polisi Jepang dipersilakan karena memang merupakan hak yang bersangkutan," ungkap Konjen Mirza Nurhidayat.

Menurut Vera Kurniawati, saat itu juga ada pihak kepolisian Indonesia di dalam KJRI.

"Tapi kemudian setelah menendang dan memukul saya pelaku dibawa ke luar. Kejadiannya di lorong lift sekitar 3 meter dari pintu masuk ruangan perhitungan surat suara pemilu," ungkap Vera Kurniawati.

Vera Kurniawati merasa kecewa kepada pihak KJRI karena tersangka tidak diproses hukum segera.

Baca: Erin Taulany, Istri Andre Taulany Dilaporkan atas Dugaan Pencemaran Nama Baik terhadap Prabowo

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved