Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

NasDem Ajak Milenial Menangkan Jokowi

Semua caleg muda hingga Caleg artis NasDem pun mengajak milenial untuk memiilih Jokowi di Pilpres 2019 ini.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
/
Penyanyi sekaligus aktris Nafa Urbach berikan keterangan mengenai rencana menjadi calon legislatif (caleg) pada pemilu serentak 2019 mendatang dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di SCBD, Jakarta Selatan, Senin (4/6/2018). Rencananya ia akan maju untuk daerah pemilihan Jawa Tengah. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - NasDem menempatkan kaum muda yang ingin atau sudah terjun ke dunia politik secara riil.

Sebanyak 70 persen kader NasDem adalah anak muda dari usia 17 tahun hingga 30 tahun.

Memenangkan calon presiden nomor 01 Joko Widodo (Jokowi) juga salah satu misi Partai NasDem.

Semua caleg muda hingga Caleg artis NasDem pun mengajak milenial untuk memiilih Jokowi di Pilpres 2019 ini.

Milenial jelas menjadi penentu masa depan bangsa, dan wadahnya adalah pemilu.

Politikus NasDem yang juga caleg artis Nafa Urbach mengajak kaum milenial untuk tidak Golput.

Selain itu, sebagai Caleg, dirinya dan banyak kalangan muda di partai antimahar ini, juga harus mempresentasikan capaian-capaian pemerintahan Jokowi kepada milenial.

‎"Hasilnya sudah banyak yang dapat dilihat ya. Dan, Pak Jokowi kita ketahui juga sangat apresitif terhadap kreatifitas-kreatifitas anak muda. Itu kita bisa liat dari berbagai upaya dan infrastruktur apa yang bisa menunjang para kaum milenial sekarang ini untuk kembangkan sesuatu yang lebih bermanfaat buat negaranya," kata Nafa kepada wartawan, Jumat (5/4/2019).

Apalagi, kata Nafa, anak-anak muda sekarang ini banyak yang mencalonkan diri juga sebagai anggota legislatif.

Baca: Suwanti Hampiri Maruf Demi Ditelepon Jokowi dan Sampaikan Amanah Sunan Bonang

Anak-anak muda juga banyak memiliki kreatifitas dan tenaganya memberikan sumbangsih untuk negara.

"Kemarin saya kampanye di desa di Temanggung, di sana banyak sekali anak-anak muda. Kita bisa kok untuk berdiskusi dan bicara dengan mereka atas apa yang sudah dilakukan pemerintah saat ini," tutur Caleg DPR RI dari Dapil Jawa Tengah VI meliputi Purworejo, Magelang, Temanggung dan Kota Magelang.

Nafa melanjutkan, para caleg-caleg di masing-masing daerah dan provinsinya juga harus serius mengajak anak-anak muda tidak Golput.

"Itu dengan sendirinya kok mempengaruhi yang baik juga untuk memilih calon presidennya," katanya.

Yang Muda Di Parlemen

Di kesempatan terpisah, Ketua Umum Garda Pemuda NasDem Prananda Surya Paloh juga mengajak milenial memenagkan Jokowi.

Prananda juga mengajak kaum milenial untuk menangkal berita-berita hoaks yang mengarah kepada Jokowi.

Prananda melanjutkan, dirinya mengenal betul sosok Presiden Jokowi.

Menurutnya Jokowi merupakan Presiden Indonesia yang memiliki sosok bersahaja dan sederhana.

Jokowi juga dikatakannya merupakan tokoh penting bagi kemajuan pembangunan di Indonesia.

"Dalam setiap kampanye, saya selalu mengingatkan masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk tidak golput. Karena 1 suara sangatlah berarti. Memilih pemimpin dan partai juga jangan main-main. Pilihlah Partai NasDem dan Jokowi," kata Prananda.

Prananda mengimbau caleg pendatang baru, terutama milenial berkerja keras untuk meraih kursi parlemen.

Menurutnya, persaingan menuju DPR RI tidak mudah, apalagi bagi mereka yang bertarung di dapil panas.

Berdasarkan rapat pleno KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), peserta pemilu dan lembaga pemantau pemilu diputuskan jumlah DPT Pemilu serentak 2019 sebanyak 192.828.520 orang.

Dari hasil riset LIPI, generasi milenial dalam Pemilu 2019 mencapai 35-40 persen.

Atau, sekitar 80 juta dari total juta pemilih.

Dengan jumlah yang begitu besarnya, Partai dan Capres pun berebut suara milenial.

Adu gagasan dan kreatifitas dilakukan untuk menarik perhatian milenial.

Selain itu, dengan fakta tingginya kelompok milenial dan aktifnya mereka dalam dunia media sosial, tentu tidak mengherankan jika kelompok ini menjadi lahan subur bagi kepentingan politik elektoral.

Apalagi, kampanye politik belakangan ini juga marak menyasar platform sosial media.

Di sisi lain, ada kekhawatiran milenial akan lebih banyak tidak memilih.

Pemilu 2004 mencatat angka golput sebesar 23.3% yang meningkat menjadi 27.45% pada pemilu 2009, dan kembali meningkat menjadi 30.42 persen.

Beberapa lembaga survei, diantaranya Indikator Politik Indonesia dan Survei Indikator, juga Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA melansir kemungkinan ada 20 persen golput di pemilu kini.

Faktor yang bisa mengurangi ini adalah optimalisasi penyebaran informasi terkait pemilu.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved