Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

TKN: Pemilu Saja Belum, Bagaimana Bagi-bagi Kursi Menteri?

Kata Hasto proyeksi bagi-bagi kursi yang dilakukan kubu Prabowo Subianto artinya mencoba mendapatkan dukungan dari pihak lain.

Dok. Tim media pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berkampanye di lapangan Sidolig, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menilai, rencana bagi-bagi kursi menteri di kubu Prabowo-Sandi, merupakan sesuatu yang belum waktunya.

Terlebih, dalam berbarbagai hasil survei menunjukan elektabilitas paslon 02 masih belum mampu mengungguli paslon 01.

"Bagaimana mau bagi-bagi kursi menteri kalau pemilu saja belum. Sehingga kalau itu orang Jawa (menyebutnya) nggege mongso (menginginkan sesuatu yang belum waktunya)," kata Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).

Baca: Tiga Wanita Penghibur Ditinggal di Dalam Mobil Fortuner yang Ditembak Polisi, Pemiliknya Bandar Sabu

Baca: Fakta Teman Makan Teman di Mojokerto, Video Perselingkuhan Tersebar, Sukadi Pun Bacok Mulyono

Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) itu juga mengatakan, proyeksi bagi-bagi kursi menteri yang dilakukan kubu Prabowo Subianto artinya mencoba mendapatkan dukungan dari pihak lain.

"Itu sebagai sebuah cara ketika upaya hoaks dan fitnah gagal dilakukan mau mencoba dengan upaya bagi kursi menteri," ujar Hasto.

Ia juga menyampaikan, potret elektabilitas Jokowi-Ma'ruf hingga kini masih mengungguli Prabowo-Sandi berdasarkan hasil sejumlah survei.

Bahkan pasca debat keempat kemarin, elektabilitas paslon 01 kian terus meninggalkan jauh dari paslon 02.

"Jadi kami meyakini justru Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin diterima oleh rakyat Indonesia, terbukti dari hasil survei yang menunjukan elektoralnya makin tinggi," jelasnya.

Dikabarkan sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, calon presiden Prabowo Subianto sudah melakukan pembicaraan mengenai kursi menteri jika terpilih menjadi presiden.

Hashim mengungkap adanya kesepakatan dengan dua partai pengusung terkait jatah kursi menteri. Dua partai itu yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Kita kan sudah sepakat dengan PAN ada tujuh menteri, enam untuk PKS,” kata Hashim.

Mengenai ucapan Prabowo Subianto yang akan memberikan kursi menteri kepada Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Hashim menyebut ucapan tersebut masih belum definitif.

“Demokrat belum definitif, AHY masih dipertimbangkan (untuk jadi menteri),” jelas Hashim.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved