Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Tanggapan AHY Soal Namanya Tidak Masuk Daftar Menteri Kubu Prabowo: Saya Tidak Kecewa

Sebelumnya Hashim mengatakan dirinya dan sang kakak, Prabowo Subianto sudah membicarakan nama-nama yang akan masik jajaran

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hendra Gunawan
Tribunjatim.com/Hanif Manshuri
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kogasma (Komando Tugas Bersama) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak kecewa dengan pernyataan Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo yang sudah menyampaikan ke publik soal pembagian jatah menteri kepada partai pengusung Prabowo-Sandi.

Sebelumnya Hashim mengatakan dirinya dan sang kakak, Prabowo Subianto sudah membicarakan nama-nama yang akan masik jajaran menterinya bila memenangkan Pilpres 2019.

Hashim mengatakan tujuh kursi menteri akan diberikan pada PAN, enam untuk PKS, sementara lainnya masih dipertimbangkan termasuk nama AHY dan untuk Partai Demokrat sebagai koalisi.

“Saya tidak kecewa karena saya menganggapnya hal tersebut merupakan percakapan yang biasa dibahas di politik,” ujar AHY.

AHY sendiri mengaku tidak memikirkan masalah pembagian jatah menteri di Koalisi Adil Makmur. Putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan bahwa fokusnya saat ini ingin memastikan masyarakat tahu bahwa Partai Demokrat berjuang untuk rakyat melalui 14 prioritas.

Antara lain peningkatan kualitas hidup rakyat, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, kesejahteraan masyarakat serta keadilan.

Baca: Ratna Sarumpaet Bantah Fadli Zon Minta Izin Ambil Foto Wajah Lebamnya

Baca: Siapa Menyangka, Kentut di Depan Pasangan Ternyata Bikin Hubungan Lebih Bahagaia

“Yang terpenting saat ini adalah memperjuangkan solusi lima tahun ke depan bagi masalah yang kini dialami masyarakat, itu lah ikhtiar politik Partai Demokrat,” terangnya.

AHY sendiri mengaku sudah mengkonfirmasi kabar itu langsung kepada BPN. “Setelah saya klarifikasi bahwa maksud Pak Hashim adalah masih dipertimbangkan jumlah kursi yang ditawarkan untuk Demokrat, semoga hal ini dipahami secara baik oleh semua pihak,” ujar anak sulung Presiden keenam SBY ini.

AHY juga menilai bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan jatah menteri padahal Pilpres 2019 belum dilakukan.

Kritik itu disampaikan AHY menanggapi pernyataan Direktur Media dan Komunikasi BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo yang mengatakan sudah membicarakan jatah menteri bersama capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

AHY mengatakan bila hal itu dibahas sekarang justru bisa melukai perasaan rakyat yang ingin hak-haknya diperjuangkan.

“Kami tidak melihat itu sebagai sesuatu yang tidak penting tapi membicarakan jabatan menteri, berapa porsinya, pos mana saja justru dikhawatirkan bisa melukai perasaan rakyat,” kata AHY.

AHY mengaku pernah ditawari langsung jabatan menteri oleh Prabowo sebagai capres yang saat itu sedang berkepentingan menggalang koalisi.

Namun ia mengaku bahwa fokusnya saat ini ingin memastikan masyarakat tahu bahwa Partai Demokrat berjuang untuk kesejahteraan rakyat lima tahun mendatang melalui 14 prioritas.

Antara lain peningkatan kualitas hidup rakyat, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, kesejahteraan masyarakat serta keadilan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved