Pilpres 2019
Jokowi dan Bendesa Desa Mundeh Kauh Bergantian Pegang Payung
"Pak Jokowi ya, siap enggak tanggal 17 April," kata Nyoman yang disambut teriakan setuju para hadirin.
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan bandesa (ketua adat) Nyoman Gede Arse saat acara simakrama (silaturahmi) dengan tokoh serta masyarakat Bali di Ardha Candra, Denpasar, Bali, Jumat (23/3/2019) malam.
Bandesa asal Desa Mundeh Kauh, Tabanan itu awalnya dipanggil Jokowi karena bereriak 'Jokowi Memang Hebat' saat Presiden sedang berpidato di atas panggung.
Suara Nyoman yang terdengar Jokowi dan masyarakat Bali, sempat membuat suasana hening menjadi riuh sembari tepuk tangan.
"Siapa tadi yang ngomong, maju," ucap Jokowi.
Nyoman pun yang duduk di bagian belakang langsung maju ke atas panggung untuk bertemu dengan Jokowi.
Baca: Jokowi: Sambut Pesta Demokrasi dengan Cara Beradab
Di sini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta Nyoman untuk mengenalkan diri terlebih dahulu, tetapi malah berpidato untuk memuji Jokowi.
"Bapak Presiden memang luar biasa, sangat hebat," ucap Nyoman.
"Siapa namanya," timpal Jokowi yang disambut tawa hadirin.
Saat perbincangan Jokowi dan Nyoman di atas panggung, tiba-tiba hujan cukup deras mengguyur.
Sontak, ajudan Presiden data ke panggung bermaksud memayungi keduanya, tetapi Jokowi mengambil payung itu dan memayungi Nyoman.
Peristiwa itu membuat masyarakat Bali yang ada di lokasi tertawa dan merasa kagum.
'Masa presiden yang mayungi," teriak salah satu warga Bali.
Nyoman pun terlihat tampak senang dipayungi Presiden dan mengkampanyekan Jokowi agar warga Bali untuk memilih Jokowj pada 17 April mendatang.
"Pak Jokowi ya, siap enggak tanggal 17 April," kata Nyoman yang disambut teriakan setuju para hadirin.
"Saya enggak kampanye ya," timpal Jokowi.