Kamis, 2 Oktober 2025

Penembakan di Selandia Baru

Australia Khawatir Ada Balas Dendam Usai Teror di Masjid Selandia Baru

Ia berujar, balas dendam tersebut bisa saja berasal dari kelompok-kelompok seperti ISIS maupun Al-Qaeda.

Editor: Johnson Simanjuntak
Rina Ayu/Tribunnews.com
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinland menyambangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Australia menyatakan kekhawatiran adanya balas dendam pasca serangan teror penembakan di dua Masjid Christchurch, di Selandia Baru.

Diketahui pelaku penembakan atas nama Brenton Harrison Tarrant merupakan warga negara Australia.

Dubes Australia di Jakarta, Gary Quinlan, menyatakan kekhawatirkan tersebut, langsung dihadapkan sejumlah petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).

Ia berujar, balas dendam tersebut bisa saja berasal dari kelompok-kelompok seperti ISIS maupun Al-Qaeda.

Quilan beralasan, pada peristiwa berdarah tersebut para korban merupakan umat muslim.

"Kami (Australia) khawatirkan saat ini adalah balas dendam dari kelompok Isis, kemudian Al Qaeda, dan lainnya. Kenapa, karena mereka (kelompok ektrisme) merasa umat islam itu dzalimi. Itu (balas dendam) yang sangat kita khawatirkan," terang dia.

Baca: BNPB: 6.831 Orang Mengungsi di 15 Titik Pengungsian

Dirinya pun berharap, masyarakat dunia dapat bersama-sama menjaga kedamaian dan keamanan bersama-sama.

Lebih lanjut ia menegaskan, Australia sangat terbuka menerima imigran dari berbagai dunia, tanpa terkecuali dari negara-negara muslim.

"Australia memiliki sikap yang sama adalah suatu negara yang begitu terbuka terhadap imigran mancanegara di mana saja, dari negara mana saja," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved