Senin, 6 Oktober 2025

Pemilu 2019

Diminta Komentari Pidato Grace Natalie, Masinton Sebut Odong-odong dan Cuma Cari Sensasi

Anggota Komisi III DPR ini mengatakan, soal memperjuangkan nasionalisme, kebinekaan serta pluralisme, sudah dilakukan PDIP sejak dahulu.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Masinton Pasaribu sedang jumpa wartawan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019). Serial diskusi publik Ngopi Bareng Dari Sebrang Istana yang digelar Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) membahas tantangan yang dihadapi untuk kedua cawapres dengan masing-masing latar belakang Ma???ruf Amin yang berstatus cawapres dan ulama sedangkan Sandiaga Uno dengan latar belakang yang berstatus cawapres dan pengusaha. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH 

Sebab, PSI bukan satu-satunya partai yang tergabung dalam sebuah koalisi, tapi dalam praktiknya di lapangan tidak mencerminkan keterlibatannya.

"Enggak masalah, partai lain juga banyak," katanya.

Berikut ini isi pidato lengkap Grace Natalie tersebut, diambil dari laman psi.id.

Beda Kami, PSI, dengan Partai Lain

Selamat malam Medan? Bagaimana kabar? Horas!

Selamat datang kepada Pengurus, Angggota, Caleg, dan Simpatisan Partai Solidaritas Indonesia, serta anda yang menyaksikan siaran ini melalui televisi nasional dan sosial media.

Selamat datang di Festival 11.

Pidato saya malam ini adalah tentang 'Beda Kami — PSI — dengan Partai Lain.'

Saya akan cerita sedikit tentang alasan kenapa partai ini berdiri.

Empat tahun, lalu saya bersama Ketua DPP lainnya mengambil sebuah keputusan besar dalam hidup kami.

Anak-anak muda yang tak punya latar belakang politik — memutuskan mengambil pilihan yang tak pernah kami bayangkan pernah ada dalam proyeksi karier kami.

Keputusan masuk ke dunia politik pada saat mayoritas orang Indonesia tidak suka — bahkan membenci partai politik dan parlemen — jelas bukan pilihan karier yang menarik.

Bertahun-tahun, kami dan jutaan orang Indonesia lain, berharap partai politik menjadi lebih baik. Penantian yang tidak pernah terjadi!

Negeri yang korup, dengan persoalan intoleransi yang akut, bukanlah sebuah tempat masa depan yang kami bayangan.

Kami — dan generasi di bawah kami — tidak ingin hidup di negeri di mana uang pajak dicuri secara sistematis, di mana orang tak bisa menjalankan ibadah dengan tenang, negeri di mana orang bisa seenaknya menyebarkan kebencian SARA secara terbuka.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved