Senin, 6 Oktober 2025

Pemilu 2019

Soal Peretas Situs, KPU : Ini Pemilu Sudah Banyak Masalah, Jangan Ditambah Lagi

"Ini Pemilu sudah banyak masalah, jangan ditambah lagi masalahnya," kata Viryan saat ditemui di Hotel Sultan

Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Komisioner KPU RI Viryan Azis 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPU RI Viryan Azis menyebut pelaksanaan Pemilu 2019 terdapat sejumlah masalah.

Hal itu ia katakan ketika menanggapi peretasan terhadap situs KPU RI.

Baca: LBH Pers Kecam Aksi Peretasan Situs Cekfakta.com Saat Acara Debat Pilpres

"Ini Pemilu sudah banyak masalah, jangan ditambah lagi masalahnya," kata Viryan saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).

Viryan menjelaskan kepemilikan IP Address yang terdeteksi tidak begitu saja menyimpulkan bahwa peretas tersebut berasal dari tempat yang tertera. Melainkan hal itu hanya pengecoh.

"Orang (hacker) seperti itu prinsipnya yang namanya proxy itu kan bisa dilakukan oleh siapapun. Dan biasanya, misalnya ada orang hack kemudian pakai IP Address dari tempat tertentu, biasanya bukan dari situ," ujarnya.

Berkaca dari Pilkada Serentak 2018, Viryan menyebut jenis peretasan yang dilakukan para peretas pada waktu itu berupa serangan Distributed Denial of Service (DDoS).

DDoS sendiri mengandung pengertian berupa jenis serangan terhadap sebuah komputer dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber daya yang dimiliki.

Akibatnya, komputer yang diserang tidak bisa menjalankan fungsinya dengan semestinya. Serangan ini juga mencegah penggunanya untuk mendapatkan akses layanan dari komputer yang diserang.

"Coba untuk ngehack, coba untuk di DDoS, itu yang kemarin di Pilkada Serentak 2018, konteksnya itu," jelas dia.

Namun meski banyak serangan hacker ditujukan ke situs KPU, tapi Viryan mengklaim saat ini sudah banyak dari mereka yang menjalin persahabatan dengan KPU.

"Alhamdulilah temen-temen hacker makin banyak yang bersahabat dengan KPU," klaimnya.

Baca: Remaja Pekerja IT Diperiksa Dalam Kasus Peretasan Data Anggota Parlemen Jerman

Selain itu, dia juga mengaku terus menjalin kerjasama dengan divisi siber crime Mabes Polri. Harapannya, dengan kerjasama ini pihak kepolisian bisa mengungkap dan membuktikan siapa aktor dibalik peretasan itu.

"Setiap ada serangan siber kita selalu koordinasi dengan Mabes Polri dalam hal ini Cyber Crime. Kita harapkan mereka bisa ungkap dan itu terbukti bisa ditangkap," pungkas Viryan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved