Pembunuhan Kim Jong Nam
Bebas Hari Ini, Siti Aisyah yang Dituduh Ikut Membunuh Kim Jong Un Kini Bisa Mudik ke Banten
Sebagian besar wanita di kampungnya putus sekolah usai lulus sekolah dasar (SD) lalu menganggur bertahun-tahun, kemudian menikah.
Ia merasakan benar hal tersebut. Perempuan disana rata-rata lulusan SD. Pendidikannya habis di tingkat itu.
Sehabis itu biasanya anak-anak perempuan menghabiskan waktu sia-sia menunggu dinikahi. "Anak-anak di sini sedikit yang melanjutkan kuliah. Apalagi perempuan," kata Halimah, kemarin sore.
Butuh keberanian lebih melewati kebiasaan itu. Halimah menghitung hanya ada 15 anak sebayanya yang kuliah.
Yang merantau sampai jauh ke luar negeri hanya ada 1 orang, yakni Siti Aisyah. "Saya salut sama teh Isah (panggilan Aisyah di kampungnya)," kata Halimah.
Halimah pikir Aisyah akan menghabiskan waktu seperti perempuan lain di kampung itu. "Soalnya kan dia itu habis tamat SD ya putus sekolah," kata Halimah. "Biasanya kalau perempuan disini sudah putus sekolah, ya tinggal tunggu dikawinkan saja," ucap Halimah.
Makanya dia salut dengan keputusan Aisyah merantau ke Jakarta, lalu pergi ke Batam dan Malaysia. Jalur hidup yang agak aneh untuk wanita Kampung Rancasumur.
Halimah pun mengakui kesulitan dirinya saat mau melanjutkan sekolah. Terutama ketika hendak kuliah. Belum lagi keluarganya keterbatasan dana.
Dia butuh meyakinkan orangtuanya berulang-ulang. Bahkan dia berjanji akan cari kerja sendiri setelah kuliah.
Halimah kini sudah semester 7 jurusan Ekonomi di UIN Serang. Dia membagi waktu antaa kuliah dan berjualan online serta pulsa.