Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Kiai Maruf Amin: Pernyataan AHY Supaya Semuanya Menjadi Enak

Pidato berisi rekomendasi untuk presiden mendatang. Tanpa merujuk salah satu pasangan calon presiden yang tengah berkontestasi.

ISTIMEWA
Calon Wakil Presiden Kiai Maruf Amin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01 Kiai Maruf Amin menangkap sinyal positif pidato Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disampaikan di hadapan ratusan kader partai di Djakarta Theater, Jumat (1/3/2019) malam.

Pidato berisi rekomendasi untuk presiden mendatang. Tanpa merujuk salah satu pasangan calon presiden yang tengah berkontestasi. Sinyal positif, kata Kiai Maruf, berupa lampu hijau dukungan bagi kader Partai Demokrat kepada kubu inkumben.

Kendati partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengusung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Kiai Maruf menyebut banyak kadernya yang mendukung Joko Widodo (Jokowi).

Baca: Diisukan Bakal Geser Sang Ayah, AHY: Belum

"Memang Demokrat secara kelembagaan mendukung sebelah (Prabowo-Sandi) tapi di daerah gubernur wali kota, bupati, banyak mendukung sini (Jokowi-Kiai Maruf Amin). Mungkin AHY itu membuat pernyataan seperti supaya semuanya menjadi enak," kata Kiai Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Sabtu (2/3/2019).

Kiai Maruf berharap rekomendasi Demokrat memang untuk Jokowi. Mustasyar PBNU itu juga berterimakasih karena partai berlambang bintang mercy itu memposisikan diri di tengah.

Baca: Jokowi: SDM Indonesia Akan Bisa Bersaing Secara Global

Menurutnya, sikap itu akan menambah dukungan kader Demokrat kepada pasangan calon presiden nomor urut 01.

"Karena itu kita berterimakasih dia ada di tengah. Sehingga orang-orang yang kemudian mendukung kami jadi tidak merasa ada ancaman jadi mereka aman, makin banyak orang Demokrat yang ikut ke 01," pungkasnya.

Pidato AHY

AGUS Harimurti Yudhoyono atau AHY menyampaikan pidato politi yang disiarkan televisi Tv One.

Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan sejumlah persoalan bangsa yang menjadi rekomendasi kepada Presiden Indonesia 2019-2024.

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu berpidato di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019) pukul 19:30 WIB.

Pidato politik AHY diawali dengan menyebutkan tiga hal pokok yang menjadi tantangan Indonesia lima tahun ke depan.

Tiga tantangan Indonesia 2019-2024 itu dirinci atau dibagi sebagai berikut:

1. Tantangan 2019-2024 dalam perspektif nasional dan internasional.

2. Persoalan dan solusi Partai Demokrat dalam menghadapi tantangan tersebut.

3. Ajakan Partai Demokrat menghadapai situasi sosial politik Indonesia. 

Menurut AHY, Partai Demokrat tidak memiliki kader utama yang menjadi Calon Presiden atau Capres dan Calon Wakil Presiden atau Cawapres 2019-2024. 

Karena itu, Partai Demokrat memberikan rekomendasi kepada siapa pun yang akan menjadi Presiden 2019-2024 untuk mewujudkan harapan rakyat Indonesia.

"Seyogyanya pidato akan disampaikan Ketum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono, tapi tidak bisa hadir karena sedang mendampingi Ibu Ani Yudhoyono. Tapi, Insya Allah hati dan pikiran beliau berdua bersama kita semua," ujar AHY.

Atas nama keluarga SBY, AHY mengucapkan terima kasih atas doa bapak ibu kepada Ibu Ani Yudhoyono.

AHY menyebut ada sejumlah persoalan yang dihadapi Indonesia ke depan, yaitu: 

1. Tantangan global, dinamika hubungan antar negara, konflik, sumber daya alam yang makin menipis, SDM dunia terus bertambah banyak, dan perkembangan teknolpgi makin cepat.

2. Demokrat berharap pertumbuhan ekonbomi bisa di atas 6 persen, ciptakan lapangan kerja dan sekaligus kurangi kemiskinan. Artinya kue pembangunan ekonomi agar bisa dinikmati seluruh masyarakat, termasuk keluarga miskin atau kurang mampu.

3. Memaksimalkan bonus demografi, bonus penduduk produktif yang tinggi. Bonus penduduk ini jangan sampai jadi beban. Pendidikan jadi kunci, pendidikan formal, informal, dan vokasional atau pelatihan kerja.

4. Kebutuhan energi meningkat. Perlu menciptakan sumber energi baru dan terbarukan sampai 23 persen.

5. Tren lahan pertanian dan berkurangnya tenaga kerja pertanian, perlu dikembangkan teknologi agar produksi meningkat dan tidak merusak lingkungan.

Untuk menghadapi tantangan itu, kata AHY, Indonesia membutuhkan profil presiden yang memiliki tiga syarat utama.

3 syarat Presiden 2019-2024 versi AHY adalah sebagai berikut

1. Pemimpin nasional yang kuat.

2. Pemimpin nasional yang visioner.

3. Pemimpin nasional yang adaptif.

Preiden yang kuat artinya mampu menghadapi tantangan bangsa dan perjuangkan kepentingan nasional di kancah internasional.

Presiden yang visioner artinya mampu melihat tantangan dan peluang Indonesia ke depan.

Presiden yang adaptif, artinya mampu menysesuaikan perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri bangsa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved