Pilpres 2019
KH Ma'ruf Amin Temui Puang Makka di Makassar
Ma'ruf berujar tugas ulama semakin berat saat ini. Yakni, menyempurnakan kemanusiaan menjadi insan kamil, bersih dari syirik-syirik.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin bersilaturahmi ke kediaman Al Habib Syekh Sayyid Abdur Rahim Assegaf Puang Makka yang berada di Jalan Baji Bicara Kota Makassar, Kamis (21/2/2019).
Puang Makka merupakan Mursyid Jam'iatul Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassary yang diwarisi dari ayahnya bernama AGH As-Syekh Sayyid Jamaluddin Assegaf Puang Ramma dan tercatat sebagai mursyid ke-11 dari Syekh Yusuf.
Baca: Mengintip 6 Potret Sherlie Subagyo, Ibu Andhika Pratama yang Selalu Tampil Modis bak Anak Muda
Ma'ruf didampingi istri, Wury Estu Handayani tiba di kediaman Puang Makka sekira pukul 08.40 wita. Kedatangan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini disambut antusias oleh tuan rumah dan para jemaah yang berada di lokasi.
Ma'ruf berujar, kunjungan ke kediaman Puang Makka dalam rangka silaturahmi dengan para ulama dan habib. "Ini acara silaturahmi dengan para ulama dan habaib," ujarnya di Jalan Baji Bicara Kota Makassar, Kamis (21/2/2019).
Saat menyampaikan tausiah, Ma'ruf berujar tugas ulama semakin berat saat ini. Yakni, menyempurnakan kemanusiaan menjadi insan kamil, bersih dari syirik-syirik.
Baca: Satgas Antimafia Bola Sebut 3 Klub yang Pelit ke Wasit, Persib Bandung Termasuk
Ma'ruf menyebut pemuka agama juga memiliki kewajiban memerangi hoaks. Ulama, ucap Ma'ruf, diharapkan tidak memaksakan kehendak dalam berdakwah. Dakwah harus mengedepankan cara-cara yang santun dan lembut.
"Jangan dengan cara-cara yang tidak santun. Sekarang banyak mubalig dari kalangan almakiyun, itu ahli maki-maki. Harusnya layinan (lemah lembut)," ucap Ma'ruf.
Baca: Pamit ke Keluarga, Wanita Ini Tewas Saat Berhubungan Intim dengan Selingkuhan di Hotel
Ketua Majelis Ulama Indonesia ini, meminta Ulama mengetahui latar belakang dan tujuan dari ayat yang hendak disampaikan kepada umat. Sebab, saat ini banyak ulama yang menerapkan ayat, tetapi tidak kontekstual dengan kondisi saat ini.
"Masa ayat perang mau dipakai di negara damai. Ini yang melahirkan ekstremisme, intoleran dan terorisme," ucap Ma'ruf.
Baca: 4 Fakta Tambaklorok Semarang, Viral setelah Disinggung saat Debat Pilpres hingga Kunjungan Fadli Zon
Sementara itu, Habib Abdurrahim menganggap tausiah Ma'ruf bisa mencerahkan dirinya dengan jemaahnya agar berbuat bagi bangsa dan negara. Sebab, Kiai Ma'ruf sendiri mengetahui secara mendalam tentang kondisi negara dan agama.
"Jadi jangan bicara tentang republik dengan Kiai Ma'ruf. Dulu pernah jadi mantan anggota MPR, DPR, sudahlah lengkap. Jadi beliau suka senyum-senyum kalau ada yang terlalu pintar di depannya soal negara, padahal beliau pakarnya," tuturnya.