Sikapi Meningkatnya Penderita DBD, Menkes Bicara Soal Petugas Jumantik Hingga Minyak Sereh
Jumlah kKasus penderita Demam Berdarah Dengue atau DBD terus meningkat baik di daerah maupun ibu kota Jakarta.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah kKasus penderita Demam Berdarah Dengue atau DBD terus meningkat baik di daerah maupun ibu kota Jakarta.
Lantaran jumlah pasien terus bertambah, di beberapa daerah terpaksa ada pasien yang harus dirawat di selasar rumah sakit hingga di ruang bersalin.
Atas kejadian ini, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek merasa prihatin terlebih anak-anak banyak menjadi korban.
Baca: Maruf Amin Kembali Sindir Soal Indonesia Bubar 2030 di Hadapan Warga NU di Kendal
Untuk perawatan di selasar rumah sakit karena membeludaknya pasien, Nila tidak mempermasalahkannya.
"Itu kan sifatnya emergency, saya sih tidak apa-apa. Dari pada tidak dirawat, ini kan tetap dirawat dan diobati," ujar Nila saat ditemui di komplek DPR RI, Senin (4/2/2019).
Nila menjelaskan DBD sangat berhubungan dengan kebersihan lingkungan.
Baca: Granat Jerman Peninggalan Perang Dunia I Ditemukan Dalam Kapal Pengiriman Kentang
Dia mencontohkan di beberapa sekolah masih banyak yang menggunakan bak mandi atau bak air.
Setiap kali libur sekolah, menurut Nila, air dalam bak harus dikuras dan dibersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk dan tempat hidup dari jentik nyamuk.
Selain itu, kebersihan rumah juga harus terjaga.
Jangan sampai ada genangan baik di pot tanaman sekalipun karena nanti bisa menjadi sarang nyamuk.
"Kami sudah buat Juru Pemantau Jentik (Jumantik), ini tolong dibantu RT dan RW. Ayo bersama-sama kerja jangan sampai ada jentik nyamuk," ungkapnya.
Baca: Korban DBD Meningkat, Menkes Belum Tetapkan Status KLB
"Cara lainnya tadi pagi saya bertemu dengan ahli Farmasi, saya harapkan selalu gunakan obat gosok seperti minyak Sereh untuk menangkal nyamuk," kata Nila.
Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan mencatat pada periode 1 Januari hingga 3 Februari 2019 penderita DBD di Indonesia mencapai 16.692 dan 169 orang meninggal dunia.
Sementara pada 31 Januari 2019, jumlah penderita masih berjumlah 15.132 orang dan 145 korban meninggal.
Jika dibandingkan tahun 2016 lalu yang merupakan puncak kasus DBD dengan total penderita 204.171 orang.
Jumlah korban DBD awal 2019 ini masih lebih sedikit.
Sementara ini Kemenkes menyatakan kasus memang ada peningkatan tetapi masih terkendali. Jumlah kasusnya masih dibawah tahun 2016.