Tsunami di Banten dan Lampung
4 Fakta Terbaru Meninggalnya Herman Seventeen Akibat Tsunami Banten, Ini Kata Sang Istri
4 Fakta Terbaru Meninggalnya Herman Seventeen Akibat Tsunami Banten, Ini Kata Sang Istri hingga jenazah tiba di rumah duka, simak Selengkapnya
TRIBUNNEWS.COM - Gitaris Seventeen, Herman Sikumbang tak luput menjadi korban dari keganasan tsunami di Banten.
Herman yang diketahui menjadi korban tsunami saat bersama grup band Seventeen di sebuah acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, saat bencana alam itu terjadi.
Selain Herman sang bassist seventen, Bani juga dikabarkan turut menjadi korban bersama dengan sang manajer Oki Wijaya.
Baca: 3 KRI yang Dikerahkan TNI AL Bantu Pencarian Korban Tsunami Selat Sunda
Sementara itu berikut tribunnews merangkum fakta-fakta meninggalnya sang gitaris, Herman Sikumbang atau Herman Seventeen:
1.Kronologi Meninggalnya Herman Seventeen
Herman, gitaris Seventeen yang sebelumnya masih dalam proses pencarian, juga turut menjadi korban dalam tragedi tsunami tersebut.
Kabar tersebut dikabarkan oleh vokalis Seventeen, Ifan dari laman Instagramnya.
Ifan menjadi salah satu korban selamat dalam insiden tersebut.
"Kami kehilangan bassis kami, Bani, sama road manager kami Oki," ucap Ifan melalui video yang ia unggah di akun Instagram-nya, @ifanseventeen.
"Minta ikhlas doanya juga buat Bani sama Mas Oki. Terima kasih, assalamualaikum," tambahnya.
"Semoga husnul khotimah. Temen2 semua maafin semua salah mas Herman ya, mohon diikhlaskan dan dkirimi doa buat almarhum," tutpnya.
2.Jenazah Herman Seventeen Tiba di Rumah Duka

Jenazah Herman Seventeen terlebih dahulu dibawa ke RS Polri, Kramat jati sebelum disemayamkan di rumah duka komplek DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (24/12/2018).
Mengutip dari Tribunnews, para pelayat yang hadir langsung mengotong peti berwarna putih untuk masuk kedalam rumah duka termasuk Tommy Kurniawan dan Said Badjuri yang sedari tadi berada dirumah duka.
Baca: Gubernur Anies Jenguk Korban Tsunami Banten di RSUD Tarakan
Pemakaman Herman yang akan berlangsung di Ternate merupakan permintaan dari ayah Herman.
Pelayat yang sedari tadi berada diluar rumah, masuk untuk ikut mendoakan Herman Seventeen.
Terlihat beberapa peyalat dari kalangan artis yang ikut membantu seluruh proses ini, seperti Zora Idyanata, Said Badjuri, dan Tomi Kurniawan.
Selanjutnya jenazah akan di berangkatkan ke Ternate, Maluku Utara, untuk dimakamkan disana.
3.Teman Kantor Herman Ungkap Hal yang Tidak Biasa

Sebelum berangkat Herman sempat menunjukan aktivitas yang tidak bisa.
Saat itu, Herman berangkat ke Tangerang, Tapi Herman ingin mencoba moda transportasi kereta.
"Dia bilang, ‘Tom mobil saya titip di kantor ya. Pengen ngerasain naik kereta dari Jakarta ke Tangerang’ itu hal yang tidak pernah dia lakukan," kata Tommy Kurniawan saat ditemui di rumah duka di kawasan Kalibata, Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Baca: Peneliti LIPI: Fenomena Tsunami di Selat Sunda Pertama Terjadi di Indonesia
Sebagai teman satu kantor, Tommy melihat hal itu sebagai sesuatu yang tak biasa.
"Jadi sampai sekarang mobil masih di kantor dan ada hal yang tidak biasa dia lakukan lah. Itu aja sih terakhir," katanya.
Tommy melihat Herman sebagai pria baik, loyal, setia kawan dan tidak banyak bicara.
4.Istri Herman Seventeen Ungkap Firasat Buruk sang Mertua

Istri mendiang Herman Seventeen, Juliana Moechtar menuturkan jika sebelum jasad sang suami ditemukan usai tsunami Banten, Sabtu (22/12/2018) malam, ayah Herman sudah memiliki firasat buruk.
Ayah Herman Seventeen sempat meminta izin padanya jika kemungkinan terburuk setelah Herman ditemukan, ia ingin Herman disemayamkan di kampung halamannya, yakni Ternate.
Padahal Juliana pun belum mendapatkan kabar pasti dari suaminya itu, tetapi ayahnya sudah meminta izin padanya.
"Papahnya sempat nelpon. Udah firasat mungkin, subuhnya telepon, 'Papah minta izin, kalo kak Eman udah nggak ada lagi, jenazahnya di Ternate ya?' ungkap Juliana saat ditemui Grid.ID di kediamannya, komplek DPR-RI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/12/2018).
Baca: Jadi Korban Tsunami, Bani Seventeen Tinggalkan Istri yang Sedang Hamil 3 Bulan
Namun, karena saat itu dirinya masih belum mendapatkan kabar terbaru, Uli sapaan akrab Juliana mengatakan bahwa masih ada kemungkinan sang suami selamat dari bencana nahas tersebut.
"Uli langsung bilang, 'nggak mungkin pah, Papah berdoa, kak Eman pasti selamat'. (Ayahnya menjawab) 'Enggak, sebelum kejadian papah minta izin duluan', katanya gitu," jelasnya sambil terisak.
Lantas sambil tak berdaya ia pun menyerahkan semua keputusan pada mertuanya itu dan ikhlas menerima apapun kehendak Tuhan.
"Terus Uli bilang, 'terserah Papah, Uli ikhlas, pasrah aja'. Terakhir di situ saya komunikasi sama mertua saya, udah nggak komunikasi lagi, pegang handphone aja nggak bisa," tambahnya.
Sebelumnya gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.
BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)