Jokowi Akan Terus Tingkatkan Lagi Daya Saing Meski Sudah Meningkat
Hasil yang telah dicapai adalah Indeks Daya Saing Global Indonesia naik ke peringkat 45 di 2018 dari peringkat 47 di 2017.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terus menciptakan terobosan kebijakan untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing di tengah ekonomi global yang masih berada dalam pusaran ketidak-pastian.
Jokowi antara lain memberikan insentif bagi pelaku ekonomi, mendorong reformasi di berbagai bidang, membangun sentra ekonomi baru, memperkuat poros maritim nasional, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Langkah-langkah tersebut diambil demi mengungkit daya saing.
Hasil yang telah dicapai adalah Indeks Daya Saing Global Indonesia naik ke peringkat 45 di 2018 dari peringkat 47 di 2017.
Selain itu Indonesia berhasil naik peringkat dari negara tidak layak investasi di 2014 menjadi negara dengan peringkat layak Investasi menurut 3 lembaga pemeringkat internasional terkemuka, yaitu oleh Moody’s, Fitch dan Standard & Poor.
Tidak puas sampai disitu saja, Presiden Joko Widodo ingin tingkatkan lagi daya saing Indonesia melalui kawasan Batam.
Baca: DPR Usul Pemilih yang Pindah Dapil Bisa Pilih Caleg DPR dan DPD
"Kita ingin Batam dan sekitarnya yang memiliki posisi strategis betul-betul bisa dikembangkan secara maksimal sehingga memiliki daya saing untuk kawasan ekonomi dan daya tarik untuk investor," ujar Presiden Jokowi dalam pengantar rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (12/12/2018).
"Saya kira perlu dikelola lebih profesional lagi sehingga Batam menjadi sebuah kawasan ekonomi yang benar-benar bisa kita kembangkan, terutama untuk sentra industri. Pada saat terakhir saya ke Batam, saya melihat sendiri potensinya yang sangat besar, tapi mungkin di sisi kecepatan pelayanan yang paling banyak memang keluhan di bidang urusan pertanahan," tegas Presiden.(*)