Sabtu, 4 Oktober 2025

Prabowo Kritik Media, Ini Respons Bamsoet sebagai Mantan Wartawan

menurut Bamsoet, sapaan akrabnya, setiap media bebas menentukan arah liputan sesuai dengan visi-misi yang diemban media tersebut.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Sanusi
Chaerul Umam
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo 

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menanggapi kritik yang dilontarkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Kritik yang dimaksud adalah pemberitaan media massa yang tidak objektif dalam memberitakan informasi Reuni Akbar 212, Minggu (2/12/2018).

Sebagai mantan wartawan, menurut Bamsoet, sapaan akrabnya, setiap media bebas menentukan arah liputan sesuai dengan visi-misi yang diemban media tersebut.

"Saya hanya bisa menjawab sebagai mantan jurnalis. Jurnalis punya kebebasan dan saya mantan pemimpin redaksi bebas menentukan topik apa yang mau diangkat sesuai dengan misi koran atau media yang saya pimpin," ucap Bamsoet, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/12/2018).

Hal yang terpenting, kata Legislator Partai Golkar itu, informasi yang diberikan ke masyarakat harus akurat dan mencerdaskan.

"Yang penting yang menjadi patokan seorang pemimpin redaksi, redaktur, maupun pemilik media adalah satu, memberikan pendidikan kepada masyarakat. Yang kedua, memberikan informasi yang benar dan tepat. Yang ketiga memiliki misi mencerdaskan bangsa dan menjaga persatuan dan kesatuan," pungkasnya.

Sebelumnya Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyoroti media massa di Indonesia. Ia menilai banyak media yang tidak fair karena tidak memberitakan reuni 212 di Kawasan Monumen Nasional, Minggu (2/12/2018).

"Beberapa hari yang lalu ada acara besar di Monas hadir jutaan orang tapi banyak media di Indonesia tidak melihatnya," kata Prabowo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, (5/12/2018).

Padahal menurut Ketua Umum Gerindra tersebut, jutaan orang hadir dalam reuni yang digelar sejak dini hari hingga siang itu. Mereka hadir dari sejumlah daerah dengan sukarela, termasuk para penyandang kaum disabilitas.

"Jutaan hadir tapi media kita tidak melihatnya. Ini aneh bin ajaib. Mereka saya katakan kelompok itu menunggu gue salah ngomong kemudian 'digoreng' lagi," katanya.

Menurut Prabowo hampir semua media tidak mau memberitakan adanya 11 juta orang berkumpul di Monas dalam reuni 212. Padahal hal tersebut merupakan momentum akbar yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia.

"Hebatnya media-media dengan nama besar dan katakan dirinya objektif padahal justru mereka bagian dari usaha memanipulasi demokrasi. Kita bicara yang benar ya benar, yag salah ya salah, mereka mau katakan yang 11 juta hanya 15 ribu. Bahkan ada yang bilang kalau lebih dari 1.000 minta apa itu terserah dia," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved