Sabtu, 4 Oktober 2025

Penyidik KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Penuntasan Kasusnya Jadi Pekerjaan Rumah Jokowi

Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan, jika pun Jokowi berhasil mengungkap kasus tersebut, tak lantas menaikkan elektabilitas Jokowi.

Tribunnews/Theresia Felisiani
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan 

Laporan Wartawan Tribunnewws.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kasus penyerangan orang tak dikenal dengan menyiramkan air keras ke arah muka kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan telah memasuki hari ke-600 tepat pada hari Minggu 2 Desember 2018 ini.

Namun, setelah lebih dari 1 tahun kasus tersebut, Pemerintah Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian belum juga mampu mengungkap siapa dalang alias mastermind di balik kasus keji tersebut.

Pengamat politik Hendri Satrio punya analisis menarik tentang ini. Dia mengatakan, jika pun Jokowi berhasil mengungkap kasus tersebut, tak lantas menaikkan elektabilitas Jokowi.

"Elektabilitas enggak (naik), karena itu kewajiban (Jokowi sebagai Presiden). Masyarakat tahunya itu kewajiban (Jokowi untuk menyselesaikan)," ujar Hendri Satrio saat ditemui usai diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2018).

Baca: Disebut-sebut Akan Batalkan Pembelian 188 Unit Pesawat dari Boeing, Begini Tanggapan Lion Air

Sebaliknya, jika kasus Novel Baswedan tak juga kunjung terselesaikan oleh Jokowi, maka hal itu berpotensi akan menggerus elektabilitas capres nomor urut 01 itu di mata masyarakat.

"Tapi kalau enggak diselesaikan itu akan menggerus elektabilitas (Jokowi) menggerus karena dianggap tak menunaikan kewajibannya," kata dia.

Baca: Diisukan Dipanggil Istana karena TvOne Tayangkan Aksi 212, Begini Penjelasan Karni Ilyas

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan komitmennya mengawal kasus dengan menugaskan pengusutan kasus ini langsung kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Jokowi juga menyerahkan semua lalu lintas informasi kasus itu kepada Jenderal Tito Karnavian.

“Saya terus mendapatkan ‘progress’ kasus ini melalui Kapolri yang sudah bekerja sama dengan KPK, Kompolnas, Ombudsman RI hingga Komnas HAM. Silakan tanya ke Kapolri,” kata Jokowi saat ditemui di peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2018).

“Silakan tanya ke Kapolri,” kata Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved