Pengarahan Dana Desa, Jokowi Minta Tak Boleh Ada Kasus Gizi Buruk dan Stunting

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - ‎Presiden Joko Widodo ‎meminta dana desa yang disalurkan pemerintah mulai untuk dialokasikan ke pembangunan sumber daya manusia.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat acara evaluasi kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dan sosialisasi penggunaan dana desa tahun 2019 di Palembang Sport and Convention Center, Minggu (25/11/2018).

"Saya titip, kepada seluruh kader PAUD dan Posyandu, dilihat betul di desa kita, jangan sampai ada lagi yang namanya gizi buruk dan stunting (kekerdilan)," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, persoalan tersebut dapat membahayakan SDM‎ Indonesia karena semua negara saat ini mengalami persaingan yang ketat, dan Indonesia harus turut bersaing dengan negara lain.

"Kalau tidak disiapkan dari sekarang sangat berat, sangat berat bersaing dengan negara lain yang selalu memperbaiki SDM, kita tidak mau kalah bersaing dengan negara-negara lain," ucap Jokowi.

Baca: Jokowi Akui Tak Mudah Dongkrak Harga CPO dan Karet

‎Selain dapat digunakan untuk pembangunan SDM, kata Jokowi, dana desa juga bisa untuk pengembangan pariwisata di desa-desa.

"Tolong dilihat di Sumsel ini apa (potensinya)? misalnya punya mata air yang besar, segera itu dilihat tempat lain yang telah dibangun itu (seperti desa Ponggok). Ditiru enggak apa, daripada sulit, setelah jadi barang atau produknya lakukan yang namanya pemasaran lewat online, di Ponggok seperti itu," papar Jokowi.

"Di sini saya lihat banyak sekali desa-desa yang sangat indah yang perlu disentuh sedikit, dengan dana desa, sudah jadi produk yang bisa dipasarkan dengan baik. Ini yang harus dilihat, unggulan desa itu apa? Kalau di situ bisa mendatangkan orang menjadi tempat pariwisata artinya warung-warung akan buka, ada tukang parkir mendapatkan pekerjaan, ada income untuk desa," sambung Jokowi.