Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

Capres Jokowi Terapkan Strategi Politik Gotong Royong, Bukan 'Babat Alas'

Menurut Emrus Sihombing, tokoh-tokoh tersebutlah yang aktif ingin bergabung atas kesadaran sendiri, lalu direkrut.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/FITRI WULANDARI
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing di acara diskusi bertajuk 'Berebut Cawapres Jokowi: Peluang Koalisi Nasionalis-Santri' yang digelar di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai Calon Presiden (Capres) petahana Joko Widodo (Jokowi) menggunakan strategi politik gotong rotong, bukan 'babat alas.'

"Lebih tepat disebut bahwa Capres Petahana menerapkan strategi Politik Gotong Royong. Sama sekali belum cukup kuat bila dikonsepkan sebagai 'babat alas,' ujar Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Jumat (9/11/2018).

Apalagi jika melihat bergabungnya tokoh-tokoh penting ke kubu Jokowi.

Menurut Emrus Sihombing, tokoh-tokoh tersebutlah yang aktif ingin bergabung atas kesadaran sendiri, lalu direkrut.

"Yusril Ihza Mahendra, misalnya, sebagai tokoh yang punya independensi mengambil keputusan untuk bergabung," jelas Emrus Sihombing.

"Mana mungkin seorang tokoh seperti Yusril Ihza Mahendra bisa dengan mudah menuruti permintaan calon petahana.

Baca: Jusuf Kalla Harap Diplomat Perjuangkan Kepentingan Ekonomi

Sebab, menurut saya, Yusril Ihza Mahendra, aktor sosial yang mempunyai kehendak bebas secara otonom," papar Emrus Sihombing.

Berdasarkan itu lah menurut Emrus Sihombing, lebih tepat disebut bahwa Capres Petahana menerapkan strategi Politik Gotong Royong.

Dengan strategi ini, menurut dia, Jokowi bisa lebih berpeluang terpilih kembali pada Pemilu 2019.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved