Senin, 6 Oktober 2025

Anies Baswedan Jadi Juru Ketik Kakeknya AR Baswedan Waktu Sekolah Dasar

Abdurrahman Baswedan (AR Baswedan) dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama dengan sang ibu dan anggota keluarga lainnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abdurrahman Baswedan (AR Baswedan) dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan. Ditemui di Istana Merdeka, Kamis (8/11/2018), Anies berbagi kenangan mengenai sosoknya kepada wartawan.

Anies mengatakan sejak kecil dirinya sudah tinggal bersama dengan sang Ibu dan kakek neneknya di Yogyakarta.

Semasa hidupnya, Anies menuturkan bahwa sang kakek AR Baswedan berprofesi wartawan. Bahkan, profesi tersebut terus ia jalani hingga dirinya wafat di usia 78 tahun.

"Kebetulan saya pribadi tumbuh besar bersama dengan kakek satu rumah di Jogja. Dia, dari mudanya seorang wartawan, sampai akhir hayatnya. Kemanapun pergi selalu bawa kamera, kemanapun pergi selalu bawa tape recorder," ujar Anies bercerita di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Sebagai wartawan, AR Baswedan terus memperdalam kemampuan menulis setiap harinya.

Anies Baswedan mengatakan, kakeknya tersebut pernah memintanya menjadi juru ketik waktu dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Beliau tiap hari kirim surat. Saya jadi juru tulisnya. Jadi duduk di mesin ketik. Saya yang ketik, dia yang mendikte," ungkap Anies.

Anies Baswedan tak ingat apa saja yang ditulisnya saat itu.

Namun menurut Anies Baswedan, diakhir suratnya sang kakek selalu meminta dirinya menuliskan namanya di ujung surat sebagai penanda bahwa surat tersebut ditulis oleh cucunya.

Hal ini merupakan hal yang cukup berkesan bagi Anies Baswedan.

Anies mengaku bangga lantaran namanya terdapat dalam surat-surat penting yang dikirimkan oleh sang kakek.

"Saya bangga sekali ketika disebut begitu. yang saya tidak sadar dan baru tahu kemudian hari itu adalah cara beliau memberitahu si penerima kalau banyak salah salah ketik, itu bukan diketik oleh dirinya. tapi oleh cucunya," kata Anies.

AR Baswedan merupakan sosok yang berperan penting untuk kemerdekaan Indonesia. Bahkan, Anies mengungkapkan bahwa kakeknya merupakan salah satu anggota BPUPKI yang saat itu bersidang di Gedung Pancasila.

"Jadi jadwal pidato beliau itu ada 3 orang yang berpidato pada tanggal 1 Juni. AR Baswedan, kemudian 1 lagi saya lupa namanya, lalu setelah itu Bung Karno. Lalu menjadi menteri muda penerangan tahun 1947, dan salah satu peran yang sering disebut adalah AR Baswedan merupakan salah satu anggota misi diplomatik ke Mesir untuk mendapatkan pengakuan De Jure dan De Facto dari Mesir waktu itu sebagai negara pertama," ungkap Anies.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved