Selasa, 30 September 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Kebahagiaan Tak Tergantikan Bagi Relawan Eda Jika Berhasil Menyelamatkan Nyawa Korban

Kebahagiaan yang tidak dapat digantikan, adalah ketika Edda berhasil menyelamatkan nyawa seseorang yang menjadi korban bencana.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Youtube channel Kompas tv
Kepala Basarnas, Marsekal Madya M Syaugi menangis. 

Syaugi menyampaikan hasil operasi pencarian pesawat Lion Air penerbangan Jt610 resgistrasi pesawat PK-LQP.

Di sela penjelasannya, Syaugi tak kuasa menahan tangisnya.

"Bapak ibu setiap hari saya melihat..," ucap Syaugi sambil terisak.

Sempat hentikan bicaranya, Syaugi kemudian melanjutkan. "Saya di lapangan di laut," ucap Syaugi sambil kembali terisak.

Baca: Kenangan Adik Dede Anggraini Korban Lion Air PK-LQP: Dia Telepon Kakak, Katanya Nanti Tolong Aku ya

Syaugi terlihat tak sanggup berkata lagi ketika itu. Syaugi juga sempat mendapat sebuah botol air mineral yang disodorkan oleh DVI Polri Brigjen Pol Arthur Tampi.

"Maaf," kata Syaugi.

Syaugi mengatakan bahwa pihaknya tak akan menyerah untuk melakukan pencarian pesawat dan korban Lion Air JT610.

Keluarga Penumpang Lion Air memasuki KRI Banda Aceh, Selasa (6/11/2018). TRIBUNNEWS.COM/YANUAR NURCHOLIS MAJID
Keluarga Penumpang Lion Air memasuki KRI Banda Aceh, Selasa (6/11/2018). TRIBUNNEWS.COM/YANUAR NURCHOLIS MAJID (Tribunnews.com/Yanuar Nurcholis Majid)

"Saya untuk melakukan pencarian ini, saya tidak menyerah dengan waktu ini kami tetap all out," jelas Syaugi.

Sontak, tepuk tangan riuh keluarga korban terdengar memberi semangat kepada Syaugi.

"Kalau masih ada 10 hari ini, kemungkinan saya akan terus untuk mencari saudara-saudara saya ini," lanjut Syaugi.

Syaugi juga meminta kepada keluarga korban Lion Air JT610 untuk terus mendoakan dalam pencarian korban.

"Kami mohon doanya kepada bapak ibu sekalian dalam melakukan tugas mulia ini, terima kasih pak," terang Syaugi.

Tangis Menyeruak di RS Polri
13 jenazah berhasil teridentifikasi oleh tim DVI Polri. Jenazah langsung diserahkan kepada keluarga yang sudah dihubungi sebelumnya untuk dimakamkan.

Suara tangis keluarga seketika menyeruak di depan Posko Postmortem yang berada di RS Polri Kramat Jati Jakarta.

Jenazah satu per satu dikeluarkan menggunakan peti kayu yang sudah ditempel nama korban.

Keluarga yang sudah menunggu di depan ruangan, tak kuasa menahan tangis. Beberapa di antaranya memegang peti jenazah sembari menangis membaca doa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan