Sabtu, 4 Oktober 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Ini Profil Pesawat dan Crew Pesawat Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang

Pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 tersebut terbilang pesawat baru dua bulan dioperasikan tepatnya sejak 15 Agustus 2018 lalu.

Editor: Fajar Anjungroso
Facebook Lion Air Group
Tradisi water salute menyambut kedatangan pesawat baru B737 MAX 8 Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (4/7/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pesawat Lion Air dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak di Perairan Karawang, Jawa Barat sekitar 23 menit setelah diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta.

Lalu bagaimana profil pesawat dan crew pesawat yang bertugas?

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan pesawat yang terbang dengan nomor penerbangan JT-610 itu laik beroperasi.

Bahkan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 tersebut terbilang pesawat baru dua bulan dioperasikan tepatnya sejak 15 Agustus 2018 lalu.

"Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8. Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018 . Pesawat dinyatakan laik operasi," papar Danang melalui keterangan resminya, Senin (29/10/2018).

Baca: 10 Pegawai BPK Tercatat dalam Manifes Penumpang Lion Air JT 610

Sedangkan untuk pilot, yang dikomandoi oleh Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino pun terbilang memiliki jam terbang tinggi.

Rinciannya, kapten pilot sudah memiliki jam terbang 6.000 jam dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.

"Kapten pilot sudah memiliki lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang," ungkap Danang.

Selain itu, Kapten Pilot dan Co Pilot juga didampingi enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul  Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

Sementara itu, pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.

Dari 178 penumpang 10 orang diantaranya adalah karyawan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kemudian ada pula 20 pegawai Kementerian Keuangan yang terdiri dari 3 pegawai KPKNL Ditjen KN , 5 pegawai KPPN dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan 12 pegawai KPP Ditjen Pajak di Bangka dan Belitung.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved