Selasa, 7 Oktober 2025

Belum Saatnya Indonesia Membangun PLTN, Ini Alasannya

Indonesia memiliki cukup sumber energi non nuklir batubara dan gas alam yang lebih murah

Penulis: Eko Sutriyanto
BATAN
Ilustrasi PLTN 

TRIBUNNEWS.COM, COM, JAKARTA - Untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan Indonesia tidak memerlukan PLTN sampai tahun 2050 bahkan sampai tahun 2100 mendatang.

Dr Herman Darnel Ibrahim,  Analis dan Pengamat Masalah Energi mengemukan setidaknya ada lima alasan mengapa Indonesia belum perlu PLTN.

"Biaya investasinya sangat mahal sedangkan Indonesia jika  membangun PLN dengan meminjam dan biaya penyediaan listrik PLTN lebih mahal dibanding listrik PLTU batubara dan PTGU gas," katanya, Sabtu (20/10/2018).

Indonesia memiliki cukup sumber energi non nuklir batubara dan gas alam yang lebih murah, Indonesia terletak di Ring of Fire yang rawan bencana alam sehingga penggunaan PLTN berisiko tinggi.

"Kecelakaan PLTN fatal yang kalau terjadi dapat menyebabkan kelumpuhan ekonomi hingga kebangkrutan negara," kata Ketua Independent Counterpart for Energy and Environmental Solutions ini.

Baca: PLTN Rooppur di Bangladesh Memulai Seremoni Beton Pertama dari Konstruksi Unit Kedua

Senada, pengamat energi terbarukan yang juga Direktur Eksektutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Febby Tumiwa mengatakan, posisi Indonesia berada di daerah pusat gempa atau ring of fire paling rentan.

"Pernah ada wacana  pembangunan PLTN di kawasan Gunung Muria, tetapi setelah tsunami dan gempa di Yogya pada 2006 dan dilakukan studi kembali ulang  ditemukan sesar atau patahan di Muria. Ini sangat membahayakan," katanya.

Ini diperkuat pernyataan mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Api (PVMBG) Surono yang menyebut, kawasan Gunung Muria cukup berisiko karena  kemungkinan terjadinya letusan di Gunung Muria cukup besar.

“Berdasarkan data kita tahun 2006, dalam 200 tahun, Gunung Muria berpotensi meletus, kemungkinannya sebesar 0,4 persen,” ujar Surono.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved