Dollar AS Kembali Tembus Rp 15.000, Sandiaga Sebut Karena Pemerintah Tak Lakukan Penghematan
Kembali melemahnya rupiah itu juga menurutnya sebagai bentuk ekonomi Indonesia yang memang dalam keadaan rapuh
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyebut telah memberi usulan kepada pemerintah guna menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar.
Namun, Sandiaga mengaku usulan tersebut tak kunjung didengar.
Baca: Sandiaga Bantu Kaum Muda Galang Dana Bagi Korban Bencana Sulawesi Tengah
Padahal, dirinya sudah memberikan beberapa usulan kepada pemerintah guna menguatkan nilai tukar rupiah yang saat ini menunjukan pelemahan terhadap dollar AS.
Kembali melemahnya rupiah itu juga menurutnya sebagai bentuk ekonomi Indonesia yang memang dalam keadaan rapuh.
Usulan itu berupa langkah penghematan seperti pemangkasan acara-acara seremonial yang dirasa tidak terlalu dibutuhkan. Impor barang yang juga seharusnya dilakukan penyesuaian.
"Sudah kami sampaikan berkali-kali. Untuk langkah per hari ini adalah penghematan, saya belum lihat itu dari pemerintah bagaimana penghematan itu dilakukan, dan acara seremonial itu bisa dipangkas. Impor sudah mulai dilakukan penyesuaian tapi yang murni bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk capital goods itu mestinya harus kita kecualikan," kata Sandiaga di kawasan Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
Seperti diketahui, hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah pada level 15.022 rupiah per dollar AS.
Dengan kondisi tersebut, Sandiaga berharap tidak berdampak pada harga kebutuhan pokok. Karena hal tersebut secara langsung akan sangat membebani rakyat.
"Kami berharap ini tidak berujung terhadap kenaikan harga bahan pokok. Karena sekarang sudah terbukti lagi bahwa rapuh ekonomi kita," kata Sandiaga.
Menurutnya, beban berat yang dipikul oleh Pemerintah Indonesia bersumber pada pondasi internal ekonomi yang tidak kokoh.
Dia juga meminta masyarakat menilai ekonomi Indonesia semenjak di nahkodai Presiden Joko Widodo selama empat tahun setengah kepemimpinannya yang dia sebut belum mampu merubah struktur ekonomi ke arah lebih baik.
"Kita harapkan nanti masyarakat bisa memberikan penilaian bahwa empat tahun setengah ini kita belum bisa merubah struktur ekonomi," ujarnya.
Salah satu terobosan perbaikan sektor ekonomi yang bakal dilakukannya bersama Prabowo Subianto adalah dengan mendorong industri lokal yang berbasi pada subtitusi bahan baku impor.
Pasalnya, sekitar 80 persen dari produk lokal bersumber dari bahan bakunya yang berasal dari impor, hal itu yang ia sebut jadi salah satu faktor mengapa ekonomi Indonesia alami kondisi seperti sekarang.
Baca: Peneliti Ekspedisi Palu Koro: Gempa Bumi Punya Momentum “Ulang Tahun”