Gempa di Sulteng
Korban Tewas Gempa di Palu Segera Dimakamkan Untuk Menjaga Kesehatan Masyarakat
Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), menelan banyak korban jiwa.
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), menelan banyak korban jiwa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memaparkan, peninjauan lokasi pemakaman umum Paboya, yang rencananya akan menjadi tempat pemakaman massal, telah dilakukan.
Baca: Pakai Celana Pendek, Sule Makan Bareng Rizky Febian, Intip Hidangannya di Meja Makan
Hal itu disampaikan Sutopo melalui akun Twitter-nya, @Sutopo_PN, Senin (1/10/2018).
Lokasi tersebut disiapkan untuk pemakaman massal jenazah korban gempa dan tsunami di Kota Palu.
Jenazah yang akan dimakamkan sebelumnya telah diidentifikasi.
Sutopo menyebut, pemakaman segera dilakukan karena dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan masyarakat.
Baca: Sandiaga Batalkan Rencana Kampanye ke Sulawesi Minggu Ini
"Peninjauan lokasi rencana tempat pemakaman umum Paboya yang disiapkan untuk pemakaman massal korban jenazah bencana gempa dan tsunami di Kota Palu. Jenasah dimakamkan setelah diidentifikasi. Pemakaman segera dilakukan karena dapat mengganggu kesehatan masyarakat," tulis Sutopo dalam akun Twitter-nya.
Jumlah Korban Gempa dan Tsunami
BNPB sebelumnya telah merilis data korban meninggal yang tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami hingga Minggu (30/9/2018) pukul 13.00 WIB mencapai 832 orang.
Korban meninggal di Kota Palu berjumlah 821, sedangkan Kabupaten Donggala berjumlah 11 orang.
Korban yang meninggal dunia juga telah dimakamkan setelah dilakukan identifikasi melalui DVI, deteksi wajah, dan sidik jari, data tersebut disimpan oleh Polda Palu.
Baca: Sandiaga Batalkan Rencana Kampanye ke Sulawesi Minggu Ini
Untuk korban luka berat, tercatat mencapai 540 orang dan kini tengah dirawat di rumah sakit.
Untuk total pengungsi berjumlah 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik pengungsian.
Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum terindentifikasi.