Gempa di Sulteng
Pertamina Optimalkan Penyaluran BBM di Palu dan Donggala
Upaya optimalisasi pelayanan dilaksanakan di tengah keterbatasan fasilitas dan sumber daya pasca bencana alam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) terus mengupayakan pelayanan BBM untuk masyarakat pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Upaya optimalisasi pelayanan dilaksanakan di tengah keterbatasan fasilitas dan sumber daya pasca bencana alam yang terjadi pada Jum’at (28/9/2018) yang lalu.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VII Roby Hervindo menyatakan, dari total seluruh pekerja Pertamina di Palu dan Donggala, sekitar 50 persen personil yang sudah terdata selamat dari bencana langsung bekerja melayani masyarakat. Sementara separuh sisanya masih dilakukan pencarian.
“Layanan untuk konsumen BBM di SPBU yang bisa beroperasi tetap dilaksanakan hingga tengah malam, walaupun dalam kondisi keterbatasan,” kata Roby dalam keterangan pers, Minggu (30/9/2018).
Baca: Pekan Ini Investor Asing Bukukan Jual Bersih Rp 1,61 Triliun
Selain itu, Pertamina melakukan upaya maksimal untuk melakukan penyaluran BBM dari Terminal BBM Donggala. Sebab sebelumnya dilaporkan bahwa TBBM Donggala juga terkena dampak gempa bumi dan tsunami.
Roby menambahkan, Pertamina telah memberangkatkan tambahan suplai sekitar 245 ribu liter BBM menuju Palu dan Donggala. Pengiriman pasokan menggunakan mobil tangki BBM dari Terminal BBM Palopo, Parepare, dan Tolitoli.
“Tantangannya adalah pendistribusian dari Palu ke Donggala yang sampai saat ini aksesnya masih terputus serta kerusakan pada sarfas TBBM Donggala. Oleh karenanya kami mengoptimalkan pendistribusian dari Donggala ke Palu menggunakan drum-drum yang diangkut mobil pikap,” jelasnya.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan pasokan avtur untuk bahan bakar pesawat udara, Pertamina memberangkatkan mobil tangki avtur dari Mando dan Luwuk.
Untuk memperkuat pelayanan di lokasi bencana alam, Pertamina juga mengirimkan bantuan personil awak mobil tangki dari Pare-pare dan Kendari, serta sekitar 50 personil operator SPBU bantuan dari wilayah operasi Sulawesi.