Pilpres 2019
Buni Yani Bentuk Paguyuban Korban Kriminalisasi dan Persekusi Era Jokowi, Ini Tanggapan Sekjen PPP
"Memang kalau pada saat pemilu kreativitas setiap orang meningkat tajam," ujar Arsul.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani merespons Buni Yani dan Fadli Zon yang membahas pembentukan Paguyuban Korban Kriminalisasi dan Persekusi Era Jokowi.
Arsul mengatakan kreativitas orang meningkat tajam setiap perhelatan pemilu.
"Memang kalau pada saat pemilu kreativitas setiap orang meningkat tajam," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/9/2018).
Baca: Buni Yani dan Fadli Zon, Bahas Pembentukan Paguyuban Korban Kriminalisasi dan Persekusi Era Jokowi
Namun demikian, dirinya mempersilahkan siapa saja untuk membuat perkumpulan atau semacamnya atas nama demokrasi.
Sepanjang perkumpulan itu untuk kebaikan bukan untuk membuat melakukan kegaduhan.
"Membuat pagayuban, perkumpulan adalah bagian dari kebebasan berserikat dan berkumpul, dijamin oleh konstitusi kita," kata Arsul.
"Kalau sepanjang itu untuk kebaikan itu yaa monggo. Tapi kalau itu adalah bagian katakan sebagai kelompok pressure yaa kita lihat apakah itu masuk ke dalam koridor hukum atau tidak," tutup Arsul.
Sebelumnya, Buni Yani menyambangi Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta untuk bertemu Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.
Kedatangannya, dikatakan Buni Yani, bertujuan untuk membentuk paguyuban korban-korban kriminalisasi dan persekusi di era pemerintahan Jokowi.
"Kami tadi diskusi ya dengan Pak Fadli dari simpul Buni Yani untuk perjuangan mendapatkan keadilan," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/9/2018).