Sejumlah Wartawan Gelar Aksi Demo di Kedubes Myanmar, Tuntut Bebaskan Dua Jurnalis Reuters
Sebagai bentuk protes, beberapa perwakilan massa melakukan aksi diam beberapa saat dengan melakban tangan dan mulut mereka
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah massa yang tergabung dalam Asosiasi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Forum Jurnalis Freelance menggelang aksi demonstrasi di depan Keduataan Besar Myanmar untuk Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).
Aksi yang dilakukan yakni untuk memprotes pengadilan Myanmar yang telah menjatuhkan vonis tujuh tahun penjara terhadap dua jurnalis Reuters Wa Lone (32 tahun) dan Kyaw Soe Oo (28 tahun).
"Mereka saat itu sedang menulis laporan tentang serangan militer di negara bagian Rakhine, tapi apa yang mereka lakukan kepada teman kita merupakan bentuk kekerasan terhadap press," ujar Vira Abdurrahman, perwakilan massa.
Sebagai bentuk protes, beberapa perwakilan massa melakukan aksi diam beberapa saat dengan melakban tangan dan mulut mereka.
Mereka juga membentangkan kertas karton bertulisan "Free Wa Lone & Kyaw Soe Oo Jurnalism Is Not a Crime Defend Press Freedom!!"
Dimana untuk diketahui dua wartawan Reuters tersebut ditahan lantaran menulis berita terkait serangan tentara Myanmar ke warga Muslim Rohingya.
Akibat serangan itu sebabnyak 650 ribuan warga Muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh sejak Agustus 2017 silam.
"Karena dua sahabat kita bukan kriminal. Free jurnalism free, freedom jurnalism," teriak salah seorang orator.
Selain itu mereka juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Luar Negeri untuk melakukan lobi untuk membebaskan dua wartawan Reuters dari penjara.
"Jokowi dan deplu melobi Presiden Myanmar untuk membebaskan dua teman kami. Ini simbol dari dukungan dari press. Oleh karena itu lepaskan dua jurnalis ini," ujar Vira.