Gempa di Lombok
BNPB: Terjadi 1.005 Kali Gempa Susulan di Lombok Sejak 5 Agustus 2018
"Dari 180 gempa tersebut terdapat 13 gempa diraskan dengan magnitude 4 SR-5,6 SR pada kedalaman 10 kilometer,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat telah terjadi 1.005 kali gempa susulan sejak 5 Agustus 2018 sampai dengan 21 Agustus 2018 di Indonesia bagian timur.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat, masih merasakan adanya gempa susulan.
Baca: Sosok Maruf Amin Malah Menggerus Suara Pemilih Jokowi
Lombok mengalami musibah gempa pada Minggu (29/7/2018) lalu dengan kekuatan 6,4 skalarichter.
Disusul pada Minggu (5/8/2018) kemarin dengan kekuatan 7 skala richter.
Serta kekuatan 6,4 skalarichter pada Minggu (19/8/2018) pada siang hari dan 6,9 skalarichter pada malam hari.
Terjadi 180 gempa susulan sejak terjadi gempa pada Minggu (19/8/2018) malam hingga Selasa (21/8/2018) pukul 09.00 WIB.
Baca: Pengamat: Jokowi Tak Bisa Jadi Presiden Dua Periode Jika Sri Mulyani Tak Fokus Urus Keuangan Negara
"Dari 180 gempa tersebut terdapat 13 gempa diraskan dengan magnitude 4 SR-5,6 SR pada kedalaman 10 kilometer," ujar Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).
Sejak terjadi gempa dengan kekuatan 7 skala richter pada Minggu (5/8/2018) lalu, ucap Sutopo, terdapat gempa susulan sebanyak 825 kali.
Baca: Ketika Kim Jong Un Lontarkan Kritik Menohok Terhadap Layanan Kesehatan Negaranya
"Jadi jika ditotal sejak tanggal 5 Agustus 2018 sampe 21 Agustus 2018 pukul 09.00 WIB pagi tadi ada sebanyak 1.005 kali gempa susulan," kata Sutopo.
Sutopo pun mengaku, pihaknya tidak bisa memprediksi sampai kapan terjadinya gempa susulan yang terjadi di Lombok maupun Bali.
"Sampai kapan? Kita tidak bisa memprediksi, tapi akan terus terjadi di lapangan," kata Sutopo.