Gempa di Lombok
Wiranto Pimpin Operasi Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Gempa di Lombok
"Agar mereka bisa mendapatkan bantuan dan pertolongan untuk memudahkan mereka melaksanakan kehidupan sehari-sehari,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Menkopolhukam Wiranto memimpin langsung operasi reaksi cepat untuk penanggulangan bencana gempa bumi yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8/2018) malam.
Wiranto memimpin operasi reaksi cepatsetelah mendapat instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Wiranto bersama Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dan kepala BNPB Willem Rampangilei saling berkoordinasi untuk menentukan berbagai langkah guna membantu seluruh korban gempa tersebut.
Baca: Soal Pidato Berantem Jokowi, JK: Jokowi Kan Tidak Katakan Hantam, Cuma Mempertahankan Diri
"Agar mereka bisa mendapatkan bantuan dan pertolongan untuk memudahkan mereka melaksanakan kehidupan sehari-sehari," ujar Wiranto, di Makorem Lombok, Senin (6/8/2018).
Wiranto menceritakan saat ini hampir semua lapangan di Lombok diisi tenda-tenda pengungsi.
Para pengungsi saat ini sangat membutuhkan bahan pangan dan kebutuhan dasar lainnya.
Baca: Polri Akan Tindak Tegas Bila Ada Penyebar Hoaks Terkait Gempa Lombok
"Mereka butuh makanan, butuh minuman, butuh air bersih, ini sementara kita cukupi sehingga dari korem, kepolsian dan polda, pemda semua bergerak untuk membantu masalah ini," ujar Wiranto.
Untuk saat ini pihaknya juga telah mendorong agar dana siap pakai dapat digunakan dalam situasi darurat seperti ini.
Baca: Jusuf Kalla Ucapkan Belasungkawa untuk Korban Gempa Bumi Lombok
"Untuk membantu masyarakat mengungsi maka mengerahkan tenda yang ada, dari BNPB untuk sementara membantu mereka agar tak dialam terbuka," ujar Wiranto.
Selain itu, Wiranto mengatakan kebutuhan medis sangat dibutuhkan warga Lombok saat ini.
"Karena itu dikerahkan TNI ada dua batalion Kostrad sebagai batalion medical, akan dikirim kemari, dari TNI AL akan dikirimkan KRI Soeharso," ucap Wiranto.