Teror Bom Molotov
Kapitra Sebut Pelemparan Bom Molotov Terkait Pencalegan Dirinya di PDIP
"Saya juga sempat diteror dari WA. Sangat banyak, ada yang bilang saya murtad, kafir, saya harus dibakar dan sebagainya," ujarnya di Tebet,
Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera mengatakan bahwa pelemparan bom molotov ke rumahnya diduga ada kaitan dengan pilihan politik di mana dirinya nyaleg lewat PDIP.
Hal tersebut dikatakannya seusai dimintai keterangan dari Mapolres Jakarta Selatan.
Baca: Berkas Penyidikan Zumi Zola Sudah P21, Ini Kata Kuasa Hukum
"Saya juga sempat diteror dari WA. Sangat banyak, ada yang bilang saya murtad, kafir, saya harus dibakar dan sebagainya," ujarnya di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2018).
Dilanjutkan olehnya bahwa pelemparan bom malam ini mungkin bisa jadi merupakan lanjutan dari teror tersebut.
"Tapi kenapa mungkin ada statement saya yang mungkin saja mereka berpikir saya meluruskan ketidakbenaran yang mereka anggap selama ini wajar," tambahnya.
Kapitra juga mengatakan bahwa sejak dia mencalonkan diri sebagai caleg di PDDIP, ada orang tak dikenal yang mengamatinya, atau yang bertanya dari orang lain tentang dirinya.
"Orangnya bertato semua terus mereka pergi, pokoknya dalam beberapa hari ini sering," ujarnya.
Namun, apa yang dialami oleh Kapitra terkait pelemparan bom molotov ini dinilainya sebagai suatu dinamika dalam kehidupan.
"Kebenaran itu akan terungkap oleh pelaku itu sendiri. Ini hiburan saja buat saya," pungkasnya.