Pilpres 2019
Usai Temui Neno Warisman, Prabowo: Kita Mau Ganti Nakhoda Kapal Itu Biasa
"Kita mau ganti nakhoda kapal, kita mau ganti bupati, kita mau ganti kepala sekolah, (itu hal yang) biasa."
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku kaget mendengar kabar penggiat #2019gantipresiden Neno Warisman mendapat perlakuan persekusi saat berada di Batam.
Hal itu disampaikan Prabowo usai berkunjung ke kediaman Neno Warisman di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/7/2018).
Baca: Beredar Foto Surat Pertemuan Separatis Papua Barat, Polri: Kita Cek Kebenarannya
"Saya kaget sekali, kok mobilnya dirusak di depan rumahnya. Kemudian beliau kemarin di Batam, beliau mau menjalankan haknya sebagai warga negara, hak menyatakan pendapat, itu dijamin UUD kita," kata Prabowo.
Mantan Danjen Koppasus ini mengatakan bahwa pergantian kepemimpinan termasuk kepala daerah maupun presiden merupakan hal biasa.
Baca: Jokowi Jamu Sekjen Partai Politik Pendukung Makan Malam di Grand Garden Resto
Dia juga menegaskan bahwa hal-hal semacam itu termasuk aksi #2019gantipresiden tidak dipermasalahkan.
"Kita mau ganti nakhoda kapal, kita mau ganti bupati, kita mau ganti kepala sekolah, (itu hal yang) biasa. Mengganti pejabat (adalah hal) biasa, nggak usah dibikin heboh. Ini adalah negara yang dewasa, beradab. Jadi tidak usah dibikin masalah yang terlalu tegang," terang Prabowo.
Baca: Diperiksa 6 Jam, Istri Gubernur Aceh Ditanya Soal Sejumlah Dokumen yang Disita KPK
Prabowo juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak meributkan soal perbedaan.
"Negara ini kan negara kita bersama, rumah kita bersama, kita semua saudara. Saya yakin semua baik. Kita hanya ingin menjalankan demokrasi. Itu saja," ungkap Prabowo.