Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Sekjen PDI Perjuangan Ajak Kader Bangkitkan Kekuatan Arus Bawah Menangkan Pemilu dan Pilpres 2019

Sebagai pendamping Joko Widodo maju dalam pemilihan umum nanti, sosok wakil presiden yang mendampingi merupakan sosok yang tepat.

Editor: Hasanudin Aco
Ist/Tribunnews.com
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri pentas seni budaya peringatan peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kudatuli), di Telaga Jonge, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Jumat (27/7/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan memberikan dukungan kepada Joko Widodo untuk maju sebagai calon Presiden RI dalam Pilpres 2019 dengan terus melakukan konsolidasi kader dengan rakyat.

Sebagai pendamping Joko Widodo maju dalam pemilihan umum nanti, sosok wakil presiden yang mendampingi merupakan sosok yang tepat.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan hal ini saat bertemu dengan ribuan kader dalam acara konsolidasi sekaligus peringatan peristiwa Sabtu Kelabu, 27 Juli 1996 di Gunungkidul DIY.

"Kita percaya, Pak Jokowi akan didampingi sosok yang tepat, sosok yang punya jiwa kerakyatan, sosok yang ideologis, sosok yang menjadi satu kesatuan kepimpinan dengan Jokowi, sehingga di republik ini dari bumi pertiwi akan lahir kesatu paduan kepemimpinan antara Jokowi dengan calon wakil Presiden yang akan segera diumumkan dalam momentum yang tepat," kata Hasto Kristiyanto, Jumat (27/7/2018) di Komplek Telaga Jonge Gunungkidul.

Baca: Hasto: Kudatuli Rekayasa Politik Orba Bungkam Demokrasi

Agenda konsolidasi dan refleksi peringatan peristiwa 27 Juli 1996, dihadiri oleh DPD, DPC se-DIY, Fraksi se-DIY, Caleg se-DIY serta kader dan simpatisan juga jajaran pengurus PDI Perjuangan DIY, dimeriahkan penampilan seni dan budaya.

Jelang Pemilu 2019, seluruh kader partai diingatkan bahwa proses Pemilu legislatif dan pemilihan Presiden 2019 betul-betul menjadi ajang berdemokrasi dengan santun dan berbudaya.

Hasto Kristiyanto menyatakan dalam menjalankan proses pemenangan Pemilu 2019, seluruh calon legislatif harus bisa bekerja untuk betul-betul mengambil semangat pergerakan demokrasi arus bawah.

"Demokrasi arus bawahlah yang jadi tema sentral mimbar demokrasi di kantor PDI di Jl Diponegoro 58 pada dua puluh dua tahun silam," kata Hasto Kristiyanto.

Lewat konsolidasi yang dijalankan bersama dengan seluruh jajaran kader PDI Perjuangan DIY, Hasto Kristiyanto mengajak calon wakil rakyat benar bisa menyerap harapan arus bawah. Menyerap harapan dan keinginan rakyat.

Saat ini, Hasto melihat ada kontestasi arus bawah, semoga dengan kekuatan arus bawah PDI Perjuangan memenangkan pemilihan legislatif dan Pilpres 2019. Syaratnya adalah kader harus bekerja keras bangkit kembali ke bawah bersama dengan rakyat marhaen.

"Semoga kekuatan demokrasi arus bawah jadi inspirasi caleg untuk bergerak ke bawah menyatukan diri dengan kekuatan rakyat, sehingga Jokowi terpilih lagi berkat dukungan rakyat, melalui kerja kerakyatan semoga PDI Perjuangan dapat dipercaya oleh rakyat," kata Hasto Kristiyanto.

Sementara itu, Eko Suwanto, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY bidang Komunikasi, Agitasi dan Propaganda menambahkan PDI Perjuangan sebagai partai kader akan menjalankan politik yang bermartabat dan berbudaya.

Bukan praktek politik yang menghalalkan segala cara untuk berkuasa sebab jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Apalagi jika cara berkuasa dijalankan dengan politik kekerasan yang mengakibatkan luka dan korban jiwa seperti yang terjadi dalam peristiwa Sabtu Kelabu, 27 Juli 1996 atau yang lebih dikenal dengan penyerangan pada 27 Juli 1996 atau Kudatuli 96.

Eko Suwanto, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY menyatakan dalam memperingati peristiwa kelam dalam politik ini, saatnya untuk mendoakan seluruh korban kekerasan agar tak ada lagi praktek serupa di masa mendatang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved