Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2019

Ferdinand Hutahaean Akui Ada Perbedaan Suara Soal Arah Dukungan Kader Demokrat di Pilpres

"Memang variatif. Jawa timur lebih condong ke pak Jokowi. Jawa tengah juga. Yogyakarta condong ke Pak Prabowo.

TRIBUNNEWS/VINCENTIUS JYESTHA
Ferdinand Hutahaean 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat tak mempermasalahkan adanya perbedaan suara di daerah-daerah terkait dukungan Demokrat pada petahana Joko Widodo ataupun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang.

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan pihaknya memang memerintahkan seluruh DPD untuk melakukan rapat koordinasi daerah.

Tujuannya, kata dia, adalah menyerap aspirasi kader dan akan dijadikan pertimbangan arah serta harapan kader Demokrat condong ke kubu mana.

Ia mengungkap suara dukungan memang bervariasi. Terdapat daerah yang lebih condong ke Jokowi, namun tak jarang yang condong ke Prabowo. 

"Memang variatif. Jawa timur lebih condong ke pak Jokowi. Jawa tengah juga. Yogyakarta condong ke Pak Prabowo. Jawa Barat, Banten, Jakarta condong ke Pak Prabowo. Jadi kita menghimpun semua aspirasi ini. Nanti kita lihat yang terbesar aspirasi kader kita akan kemana," ujar Ferdinand, di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2018). 

Baca: Sudirman Said Temui JK, Bahas Gugatan Cawapres di MK

Baca: Diplomasi Batik di Pertemuan Prabowo dan SBY

Meski demikian, ia memastikan bahwa nantinya DPD akan mengikuti keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). 

Hal itu lantaran keputusan dan penentuan akan diambil oleh majelis tinggi partai, dan bukannya diambil oleh DPD.

"Sudah pasti. DPD akan ikut pusat karena yang menentukan itu partai. Ketika partai memutuskan semua akan ikut," jelasnya.

Dia mengatakan mayoritas partai berlambang Mercy ini mengharapkan poros baru dan koalisi dengan Prabowo.

"Sementara ini, mayoritas mengarahkan partai ini kalau tidak ada alternatif ppros baru, lebih berharap untuk berkoalisi dengan pak Prabowo. Mayoritasnya seperti itu," kata Ferdinand.

"Tapi kita lihat keputusan majelis tinggi, karena pertemuan antara SBY dan Pak Prabowo juga akan dilaporkan ke majelis tinggi partai dan akan didiskusikan. Jadi seperti itu kondisinya partai Demokrat," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan