Usai Penangkapan EMS, Tidak Ada Kegiatan Berarti di Rumah Dinas Idrus Marham
Idrus Marham sebagai tuan rumah juga tidak kunjung pulang ke rumah dari menghadiri acara di kawasan Banten.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak tampak ada kegiatan berarti di Rumah Dinas Menteri Sosial, Idrus Marham usai dikabarkan menjadi lokasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Idrus Marham sebagai tuan rumah juga tidak kunjung pulang ke rumah dari menghadiri acara di kawasan Banten. Penjaga yang berada di rumah juga tidak dapat menjelaskan kepulangan sang menteri.
Dari pantauan Tribunnews.com, hanya sempat terlihat beberapa petugas catering yang sempat membereskan sisa makanan.
Serta beberapa orang yang membawa kardus dan plastik berisi kertas kado dan pernak-pernik ulang tahun lainnya.
Sebelumnya, anggota DPR RI berinisial EMS diamankan di rumah Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham, Jumat (13/7/2018) sore tadi kini tengah menjalani pemeriksaan di KPK.
Baca: Kenangan Mbak Tutut Tentang Tukang Cukur Pak Harto yang Mangkal di Jl Agus Salim
Setelah bermalam dan menjalani pemeriksaan selama 1x24 jam, barulah status EMS akan ditentukan apakah naik menjadi tersangka atau saksi.
Baca: Terkait Kepemimpinan Hanura, Petrus Selestinus Tuding Wiranto Salahgunakan Hasil Rakortas Menteri
Selain EMS, penyidik juga mengamankan delapan orang lainnya ke KPK. Mereka yakni sopir, pihak swasta dan staf ahli.
Lantaran diamankan dari rumah mensos, lantas apakah Idrus Marham terlibat di kasus ini? Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menyatakan sejauh ini tidak ada kaitannya.
Baca: Penjelasan Kemenlu Tentang Pasukan Penjaga Perdamaian Asal Indonesia yang Gugur di Sudan
"Sejauh ini belum ada (kaitannya dengan Mensos," terang Febri di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, dikonfirmasi apakah transaksi terjadi di kediaman Idrus Marham? Febri membantah.
Menurutnya EMS lebih dulu bertransaksi suap baru bertolak ke rumah Idrus Marham.
"Setelah kami kroscek di lapangan ternyata benar ada transaksi. Baru kami amankan sejumlah pihak yang kebetulan di sana. KPK harus memastikan dulu," lanjut Febri.
