Pilpres 2019
Politikus PDIP: Cawapres Tidak Hanya Diukur dari Faktor Elektabilitas dan Popularitas Semata
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan, Ahmad Basarah menjelaskan soal kriteria calon wakil presiden.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan, Ahmad Basarah menjelaskan soal kriteria calon wakil presiden yang ideal sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019.
Menurutnya Cawapres harus punya kemampuan dalam tiga hal.
Pertama, cawapres harus memiliki kemampuan untuk menjadi kekuatan cadangan.
Baca: BREAKING NEWS: Anggota DPR Dikabarkan Terjaring OTT KPK di Jakarta Selatan
"Hal pertama memiliki kekuatan cadangan dalam arti jika terjadi sesuatu pada presiden, apakah mangkat, sakit, atau meninggal, maka menurut UUD Wapres itu naik menjadi presiden," ujar Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Kedua, menurut Basarah sosok cawapres harus memiliki kemampuan menjalankan fungsi delegasi.
Hal tersebut dianggap penting karena wakil presiden akan sering menggantikan peran dan tugas presiden selama menjabat.
Baca: Usai Temui Jusuf Kalla, Khofifah Akan Sowan ke Presiden Jokowi
Ketiga, Cawapres harus memiliki kemampuan menjalankan berbagai tugas kenegaraan.
Alasannya, wakil presiden akan mendapat beberapa tugas khusus dari presiden dalam memimpin negara.
Basarah juga menilai, dalam pencalonan cawapres tidak semata-mata diukur dari faktor elektabilitas, tetapi harus diukur dari faktor kredibilitas dan integritas.
Baca: Bupati Garut Ucapkan Terima Kasih Kepada Kemenlu Atas Dibangunnya Jembatan Diplomasi di Cibunar
"Menurut saya tak bisa posisi ini dalam konteks pencalonannya itu semata-mata diukur dari faktor elektabilitas dan popularitas, tapi harus juga dilihat dari faktor kredibilitasnya, integritas, kompetensinya, kemampuan mengelola negara yang begitu kompleks," jelasnya.
Namun, saat ditanya sosok cawapres yang memenuhi 3 kriteria tersebut untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi), Basarah enggan menjawab.
"Saya bicara pada tataran kriteria dan konsep tentang seorang wapres yang diperlukan bagi kepentingan bangsa dan negara. Saya tidak masuk pada soal siapakah yang memenuhi kriteria itu," katanya.