Sabtu, 4 Oktober 2025

Bela Susi Pudjiastuti, Politikus Golkar: Pak Fahri Menangkapnya Tidak Utuh

Sarmuji berpandangan, Fahri Hamzah tidak melihat secara utuh apa yang dimaksud langkah awal illegal fishing seperti yang dikatakan Susi.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti baru-baru ini membalas cuitan Fahri Hamzah yang menyindir soal ilegal fishing.

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji pun membela Susi.

Sarmuji berpandangan, Fahri Hamzah tidak melihat secara utuh apa yang dimaksud langkah awal illegal fishing seperti yang dikatakan Susi.

Baca: Kata Cak Imin Jika Jokowi Tidak Memilihnya Sebagai Calon Wakil Presiden

Dia berpandangan, Fahri termakan persepsi banyak orang yang salah terkait peryataan Susi.

"Konteksnya aja, sebenarnya bisa jadi pak Fahri menangkapnya engga utuh aja disebut langkah awal itu bukan seperti yang dipersepsikan orang-orang itu," kata Sarmuji saat ditemui di kantor DPP Partau Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (12/7/2018).

Sarmuji mengatakan, masalah illegal fishing merupakan masalah besar di perairan Indonesia.

Baca: Anas Menyangsikan Ancaman Partai Demokrat Akan Pecat TGB

Hal yang dimaksud Susi, kata Sarmuji, langkah awal bukan langkah awal baru mulai pekerjaan ini.

Tetapi, sudah mulai menghasilkan sesuatu tapi belum tuntas.

"Bukan seperti yang dipersepsikan orang langkah awal baru mau mulai bukan, tapi pekerjaan ini sudah dilakukan dan dilakukan dengan cara relatif benar namun karena persoalannya sedemikian besar tentu tidak bisa tuntas dalam waktu singkat," kata Sarmuji.

Diketahui sebelumnya, Susi Pujiastuti terlihat saling sahut dengan Fahri Hamzah dalam media sosial twitter.

Baca: PKS Siap Terima Ahok Menjadi Kader Kalau Sudah Bertobat

Mulanya, Susi membagikan berita berjudul 'Menteri Susi tegaskan pemberantasan pencurian ikan baru langkah awal' dalam media twitternya.

Kemudian, Fahri pun menyampaikan komentarnya dalam berita tersebut.

"Dikasi waktu 5 tahun dijadikan langkah awal...seharusnya 5 tahun dipakai selesaikan kerjaan. Baru bertanggungjawab atas amanah namanya...kalau 5 tahun lagi kan beum tentu terpilih...," cuit Fahri.

Rupanya hal itu memancing Susi untuk membalasnya.

Ia pun menyarankan Fahri untuk membaca statemen Susi secara utuh tidak dipotong setengah-setengah.

"Sebaiknya baca seluruh statemen saya. Jangan dipotong separuh separuh. Akhirnya seolah seperti yang anda pikir. Naif !!!," balas Susi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved