Kamis, 2 Oktober 2025

Tanggapi Kasus Novel Baswedan, Andi Arief Mengaku Kawan-kawan Lamanya di Sekitar Kekuasaan 'Membisu'

Mantan staf khusus kepresidenan Andi Arief memberikan komentar terkait kasus penyiraman air keras yang dialami oleh Novel Baswedan.

Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan usai mengikuti nonton bareng dan diskusi 'Menolak Diam' memperingati 1 tahun kasus teror air keras terhadap Novel Baaswedan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4/2018). Dalam keterangannya, Novel kecewa teror air keras yang menimpanya hingga kini belum terungkap meski telah setahun berlalu serta berharap pihak keamanan hingga Presiden memberi perhatian khusus atas segala teror yang dialaminya serta pegawai KPK lainnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

(TribunWow.com/Tiffany Marantika Dewi)

TRIBUNNEWS.COM - Mantan staf khusus kepresidenan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Arief memberikan komentar terkait kasus penyiraman air keras yang dialami oleh penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Komentar tersebut diungkapkan Andi melalui akun Twitter @AndiArief__, Minggu (24/6/2018).

Menurut Andi, dalam kasus Novel Baswedan, kawan-kawan lamanya di sekitar kekuasaan membisu.

Kawan yang dimaksudkan Andi tersebut membisu karena membela kekuasaan.

"Bahkan dalam kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan, kawan2 lama saya di sekitar kekuasaan membisu hanya karena membela kekuasaan," tulis @AndiArief__.

Sebelum menuliskan tweet tersebut, Andi juga mengatakan bahwa demokrasi itu tidak penting.

Karena menurut Andi, yang lebih penting adalah berkuasa atau memiliki akses ke kekuasaan.

Itulah prinsip kawan-kawan Andi yang ia sebutkan dalam tweet yang sama dengan komentarnya terkait Novel Baswedan.

Halaman Selengkapnya >

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved