Ramadan 2018
Warga Bagikan Makanan Matang Serta Peralatan Tidur Kepada Pencari Suaka Di Kalideres
"Kita nggak tahu mereka puasa apa nggak. Tapi sebagai umat beragama merasa punya kewajiban buat berbagi ke mereka,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yusrinaldi dan Ide Dahliar menepikan mobil mini busnya di ponggir jalan tepat di depan Rumah Detensi Imigrasi Jakarta Barat di Jalan Peta Selatan Kalideres, Jakarta Barat.
Tidak lama setelah itu para pencari suaka kemudian berdatangan mendekat mobil tersebut dan mengambil bungkusan styrofoam berisi makanan matang dan sebotol air mineral dalam bungkusan tersebut.
Yus dan Ide mengaku sudah empat kali melakukan hal tersebut kepada para pencari suaka yang terdiri dari Warga Negara Afghanistan, Sudan, dan Somalia.
Baca: Warga Bagikan Kolak Pisang Kepada Pencari Suaka Di Kalideres
Warga perumahan Citra Tangerang itu mengaku sengaja membagikan sebagian rezekinya karena ingin berbagi di bulan Ramadan.
"Kita nggak tahu mereka puasa apa nggak. Tapi sebagai umat beragama merasa punya kewajiban buat berbagi ke mereka," kata Yus di kursi kemudi pada Minggu (3/6/2018).
Baca: Independensi Bawaslu Dipertanyakan Usai Terbitnya SP3 Kasus PSI
Beberapa para pencari suaka pun kemudian berterima kasih kepada Yus dan Ide setelah sekitar 50 bungkus makanan dan minuman yang diberikan kepada mereka itu habis.
"Terima kasih banyak, Pak," kata salah seorang pencari suaka sambil menangkupkan kedua tangannya dan tersenyum kepada Yus dan Ide.
Baca: Sejumlah Penumpang Kereta Api Di Pasar Senen Mulai Berdatangan Jelang Malam
Selain makanan matang, terlihat juga warga yang memberikan perlengkapan tidur seperti tikar, bantal dan perelengkapan kebersihan seperti pasta gigi, pampers, serta pembalut di tempat yang berbeda.
Bantuan berupa perlengkapan tidur dan perlengkapan kebersihan itu pun dibagi secara tertib lewat perwakilan-perwakilan para pencari suaka.
Terlihat juga beberapa perwakilan dari para pencari suaka tersebut membawa dan menyimpan bantuan di sebuah gubuk beratap terpal berdinding sarung dan kain di depan Rumah Detensi Imigrasi Jakarta Barat.