Kasus Terorisme
Mantan Murid Aman Abdurrahman Ungkap Lapas Jadi Tempat Subur Menyebarkan Bibit Radikal
Pengakuan mengejutkan dibuat oleh seorang mantan murid Aman Abdurrahman, yang juga sekaligus mantan anggota ISIS.
"Yang diajarkan ya bagaimana kita beramaliyah (mempraktikan) melawan orang kafir di Indonesia," katanya.
Yang dijanjikan oleh Aman pun yakni surga hingga bidadari.
"Yang pernah saya alami bahwa yang berjuang di jalan Allah akan mendapatkan bidadari," ujarnya.
Ia juga menjelaskan kalau pola doktrin yang dilakukan yakni secara intensif diberikan doktrin dan masukan atau tausiah yang membuat si calon pengantin semakin kuat melakukan amaliyah.
Rupanya meski sudah berada di dalam jeruji besi, hal itu tak membuat Aman berhenti membaiat para anggotanya.
Mr X bahkan menyebut perekrutan terbanyak yakni di dalam lapas.
"Menurut saya kebanyakan yang banyak berubah di dalam lapas itu karena mereka ini mengajarkan paham kepada napi yang lain," kata dia.
"Justru di dalam lapaS ini lebih gampang karena sering berinteraksi, seperti di Lapas Cipinang, Cirebon, Nusakambangan," tambahnya.
Ia pun menyebutkan kalau salah satunya yang kerap mengajarkan di dalam lapas yakni Aman.
"Ada banyak yang mengajarkan di dalam lapas saya tidak bisa sebut nama, termasuk Ustaz Kiki (Muhammad Iqbal) dan Ustaz Aman," katanya.
Tak hanya mengajarkan paham-paham radikal, menurut dia, Aman Abdurrahman juga melakukan perekrutan di dalam lapas.
Ia juga menjelaskan cara Aman Abdurrahman dan Muhammad Iqbal alias Kiki menanamkan doktrin ISIS kepada anggotanya dari dalam penjara.
"Dengan cara lewat besukan dan ngobrol, kalau ponsel sudah dibatasi," katanya.
Ia pun menjelaskan dirinya sempat tertarik bergabung dengan ISIS yakni karena tergiur dengan propaganda yang disebarkan oleh ISIS.
"Tertarik bergabung karena propaganda, seperti video nikmatnya suriah, keindahannya dan bahwa sudah tegak syariat Islam, itu yang membuat saya tergugah dan ingin hijrah ke sana," jelasnya.
Kemudian keputusan yang ia lakukan setelah dibaiat (sumpah) yakni ingin mati sahid.
Namun akhirnya ia memutuskan untuk tidak jadi karena merasa banyak kebohongan di dalamnya.
"Semuanya tidak sesuai dengan yang dijanjikan kepada saya, malah yang berangkat pada mati, tidak ada syariat islam justru yang ada malah kekejian," tutupnya.