Bom di Surabaya
Tetangga Sebut Ada Sosok Misterius Datangi Rumah Pelaku Sebelum Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri
Polri sudah langsung mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Kota Surabaya.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polri sudah langsung mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Kota Surabaya.
Otak bom bunuh diri diketahui bernama Dita Supriyanto.
Bapak ini menyertakan istri dan empat anaknya untuk melalukan bom bunuh diri.
Keenam pelaku itu tewas dengan tubuh hancur.
Warga sekitar perumahan tempat tinggal Dita mengaku tak cukup mengenal keluarga tersebut.
Baca: Amnesty International: Usut Tuntas dan Adili Aktor di belakang Teror Bom Gereja di Surabaya
Pasalnya, keluarga pelaku dikenal tertutup meski sesekali masih menyapa.
Seorang tetangga pelaku, Tanjung (50), mengungkapkan pelaku telah tinggal sejak 2010-2011 lalu.
Keluarga pelaku juga diketahui berasal dari Banyuwangi.
"Setengah tertutup, kalau ketemu ya nyapa," kata Tanjung pada TribunJatim.com, Minggu (13/5/2018).
"Sebelum ada insiden, sekitar jam 13.00 WIB, ada beberapa orang datang. Busananya sama, tertutup gitu," ujarnya.
Baca: Prananda Surya Paloh: Jangan Beri Ruang Bagi Penjahat Kemanusiaan di Republik Ini
Ia menyebutkan mengetahui keseharian keluarga pelaku sebagai penjual obat herbal.
"Pekerjaan (mereka) saya nggak tahu pasti, yang saya tahu sering jual herbal gitu," papar Tanjung.
Anaknya pun terlihat sering bermain di depan rumahnya.
"Anaknya juga sering sepedaan di depan rumah," ujarnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada media menyampakan bahwa pelaku adalah anggota jemaah JAD.
Kelompok ini tidak lain adalah sel jaringan ISIS.
Baca: Kapolri: Pelaku Tiga Pemboman Tiga Gereja di Surabaya Diduga Satu Keluarga
"Dita adalah Ketua JAD (jaringan Ansarut Daulah) Surabaya. Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid). Keduanya terkait dengan ISIS," kata Tito.
Pimpinan mereka adalah Aman Abdurahman yang yang saat ini ditahan di Mako Brimob.
Jaringan mereka terkait dengan jaringan teroris ISIS.
JAD di Surabaya adalah bagian sel jaringan ISIS.
Kapolri mencatat baik anggota JAD maupun JAT saat ini telah berangkat ke Siria.
Namun ada yang sudah kembali ke Indonesia.
Tito mencatat anggota ISIS di Indonesia yang berangkat sebanyak 1.100. Sebanyak 500 ada di Syiria sekarang. Sebanyak 103 telah meninggalkan Syiria dan 500 di deportase.
Berita ini sudah dimuat di Tribun Jatim dengan judul: Tetangga Sebut Ada Sosok Misterius Datangi Rumah Pelaku Sebelum Aksi Pengeboman Tiga Gereja Surabaya