Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah Konferensi Ulama Trilateral Afghanistan, Indonesia, dan Pakistan
"Konferensi ini adalah momentum bersejarah karena merupakan pertemuan pertama ulama dari ketiga negara besar,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan kolaborasi untuk perdamaian antara Afghanistan, Indonesia dan Pakistan pada Jumat (11/5/2018) di Istana Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan yang menghadirkan ulama-ulama dari ketiga negara tersebut akan dijadwalkan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo.
MUI bertindak sebagai tuan rumah Konferensi Ulama Trilateral Afghanistan, Indonesia dan Pakistan.
Baca: Pengamat: Maju Capres, Minimal Kantongi Elektabilitas 10 Persen
"Konferensi ini adalah momentum bersejarah karena merupakan pertemuan pertama ulama dari ketiga negara besar yang mewakili lebih dari 488 juta populasi umat muslim," ujar Menlu RI Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (10/5/2018).
Pada pertemuan itu, tema yang diusung adalah “Islam Rahmatan lil Alamin, Perdamaian dan Stabilitas di Afghanistan”.
Baca: Mahathir Mohamad Menang, Mbah Mijan: Indonesia Bisa Tiru Malaysia Jika Ingin Ganti Presiden
Selain itu, pada agenda konferensi nantinya akan ada lima pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu perdamaian dan persahabatan dalam Islam; violent extremism dan ai’tidal (toleransi); peran ulama; peran negara dan langkah maju ke depan.
"Ulama terkemuka yang menghadiri konferensi akan berdiskusi tentang peran mereka dalam menebar benih perdamaian dan solidaritas di Afghanistan. ," ungkap Retno.
Perdamaian dan stabilitas di Afghanistan telah lama menjadi fokus perhatian Indonesia, sebagaimana direfleksikan dengan jelas pada kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Pakistan dan Afghanistan bulan Januari lalu.
Baca: Gubernur Papua Barat Gabung NasDem, Ini Alasannya
Dalam serangkaian pertemuan dengan Presiden Ashraf Ghani dari Afghanistan serta Presiden Mamnoon Hussain dan PM Shahid Abbasi dari Pakistan, Presiden Jokowi menyampaikan tawaran untuk menyelenggarakan konferensi ulama trilateral di Indonesia.
Tawaran tersebut didukung dan disambut baik.
"Diharapkan para ulama yang berpartisipasi dalam Konferensi akan menyampaikan pesan perdamaian di Afghanistan sebagaimana diimbau oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Konferensi Proses Perdamaian Kabul ke-2 di Afghanistan bulan Februari lalu," tutup Retno.
Istana Bogor secara khusus dipilih, karena di masa lalu Istana Bogor telah menjadi tempat penyelenggaraan berbagai upaya perdamaian yang diprakasai oleh Indonesia antara lain Jakarta Informal Meeting between factions in Cambodia (1988), mediasi konflik Thailand-Kamboja (2011), dan sesi khusus MILF-MNLF (2012).