Minggu, 5 Oktober 2025

Dikeluhkan Soal Pungli Oleh Sopir Truk, Jokowi Perintahkan Kapolri Sikat Pelakunya

Jokowi pun mengancam bila ada oknum aparat yang sampai terlibat dalam tindakan pungli

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
ilustrasi.Oknum Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) kota Medan diduga menerima suap dari kernek supir bus antar Provinsi yang melintas di jembatan Fly Over Jalan Sisingamaraja, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/5/2015). Pungutan liar (pungli) tersebut sudah sering dilakukan oknum anggota Dinas Perhubungan, namun belum ada tindakan tegas dari dinas terkait.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri dan Wakapolri untuk menindaklanjuti keluhan dari para sopir truk ‎logistik, terkait pungutan liar (pungli).

‎"Tidak bisa seperti itu (pungli), itu yang pertama meresahkan, menyebabkan ketidaknyamanan, kedua menyebabkan biaya yang tinggi dalam transportasi kita. Ada cost-cost tambahan yang seharusnya tidak ada, itu dirasakan oleh para pengemudi truk dan itu sangat mengganggu," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Jokowi pun mengancam bila ada oknum aparat yang sampai terlibat dalam tindakan pungli dan premanisme di jalanan, langsung untuk diberikan sanksi ‎yang sama dengan para pelaku pungli di administrasi pemerintahan yang ditangani oleh Saber Pungli (Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar).

"Sama saja, disikat semuanya," ucapnya.

Tadi pagi, presiden menerima kurang lebih 80 orang yang berprofesi sebagai pengemudi truk logistik di Istana Negara, dimana mereka ‎berkesempatan menyampaikan keluhan yang biasa temui di sepanjang perjalanan.

Keluhan soal pungli tersebut, bermula ketiak Jokowi menanyakan masih adakah pungli di jalan saat menjalankan tugasnya menyetir ‎truk.

‎"Kemudian urusan di jalan, jalan kita masih banyak pungli gak sih," tanya Jokowi.

"Masih," jawab para sopir.

‎"Oh masih? Masih banyak? Atau tambah banyak?," tanya Jokowi kembali.

"Banyak," jawab para sopir.

‎"Ok, ini dijalan di mana itu? Lintas Sumatera, punglinya preman, jalan mana lagi? Di Marunda? Cakung-Cilincing, Cikampek-Cirebon, terus mana lagi? Lampung mana?," ujar Jokowi sembari mendengar jawaban dari para sopir.

"‎Lintas Sumatera, Aceh sampai Medan, dari Perbatasan Aceh, Binjai sampai Medan, Medan sampai Pekanbaru, batasnya Bengkalis, dimulai lagi dari jalur Pelalawan Riau, mulai lagi perbatasan Jambi dan Palembang," tutur sopir truk kepada Jokowi.

‎"Masuk Sumsel yang namanya Bedengseng, rajanya cap-capan, lewat rumah makan di situ kalau kita lewat saja, kita enggak ngapa-ngapain, kita lewat warung wajib bayar, kalau enggak bayar kaca pecah, kalau enggak golok sampai di leher, kalau tidak ban kita disobek, itu siang bolong," sambung sopir tersebut.

‎"Diminta berapa sih itu?," tanya Jokowi.

‎"Bervariasi, yang diingat dia (preman) saja, kalau Rp 200 ribu ya Rp 200 ribu, kalau Rp 2 juta, ya Rp 2 juta," ucap sopir.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved