Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Tsamara Amany Kritisi Gatot Nurmantyo Soal Bicara Politik Di Masjid

"Pak Gatot sadar betul bahwa yang dilarang adalah bicara politik praktis yang pasti bersifat partisan,"

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
TRIBUN/DANY PERMANA
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mengaku sakit hati karena dilarang menggunakan masjid sebagai ajang berpolitik, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany buka suara.

Menurutnya, seharusnya Gatot bisa membedakan antara politik praktis dan politik kebangsaan.

Baca: Perindo Sangsikan Survei INES Soal Jokowi dibawah Prabowo

Tsamara menambahkan, apa yang disampaikannya dengan menyebutkan contoh rasulullah yang membahas politik pemerintahan saat di Raudhah, tentunya berbeda dengan apa yang dilakukan Gatot.

"Saya yakin sebagai mantan pimpinan dari TNI yang melahirkan para pejuang penjaga NKRI, Pak Gatot sadar betul bahwa yang dilarang adalah bicara politik praktis yang pasti bersifat partisan," ujar Tsamara, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/5/2018).

Baca: Survei INES Sebut Gerindra Salip PDIP dan Elektabilitas Prabowo Lebih tinggi dari Jokowi

Sehingga Gatot, kata politisi muda itu, tidak perlu merasa sakit hati lantaran pelarangan berpolitik di rumah ibadah tersebut.

"Jadi tidak perlu sampai sakit hati,” kata Tsamara.

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku sakit hati jika ada pelarangan membahas politik di masjid.

Baca: Survei INES Klaim 67,3 Persen Responden Ingin Presiden Baru Pada 2019

"Sakit (hati) saya, kalau ada yang bilang masjid dilarang untuk bicara politik," kata Gatot saat mengikuti dialog di Masjid Kampus UGM Yogya, Jumat (4/5/2018).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved