Survei INES Klaim 67,3 Persen Responden Ingin Presiden Baru Pada 2019

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia Network Election Survey (INES) merilis hasil risetnya mengenai keinginan presiden baru pada 2019 mendatang.

Berdasarkan survei yang digelar 12-28 April 2018 menunjukan bahwa 63,7 reponden menginginkan presiden baru.

Sementara 21,3 persen responden menginginkan agar kepemimpinan Joko Widodo dilanjutkan.
Sementara, sebanyak 11,4 persen menjawab tidak tahu.

Baca: Bisnis Prostitusi Online Via WeChat Terungkap di Apartemen Kalibata, Polisi Ringkus Papi dan Maminya

"Jadi dari hasil survei dengan pertanyaan adanya hastag ganti presiden, seperti itu tanggapannya," ujar peneliti INES Basynursyah dalam jumpa pers di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/5/2018).

Tidak hanya itu, INES juga merilis hasil surveinya mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla saat ini.

Baca: ICW Dorong Peran KY, MA, dan KPK Terkait Putusan Pengadilan Negeri Meulaboh

Menurutnya, dari sekitar 54 janji kampanye Jokowi-JK hanya delapan janji saja yang benar-benar diingat responden, dengan persentase di atas 50 persen.

Diantaranya, swasembada pangan 89,8 persen, menurunkan harga Sembako 89,1 persen, membeli kembali Indosat 88,7 persen, menolak hutang luar negeri, penciptaan lapangan kerja 84,8 persen‎, membangun infrastruktur 82,3 persen, membangun tol laut 80,6 persen, tidak bagi bagi kursi ke partai 70,6 persen.

Baca: Berawal Dari Pertemuan di Lapangan Bulu Tangkis Hingga Pertengkaran Berujung Maut Jelang Pernikahan

"Jadi hanya delapan itu yang diingat masyarakat di atas 50 persen," katanya.‎

Dari keseluruhan responden tersebut hanya 19,5 persen yang menyatakan janji Jokowi-JK terpenuhi, sedangkan 68,2 persen menyatakan jokowi tidak menepati janji, 12,3 persen tidak menjawab.

"Swasembada pangan yang menurut reponden janjinya paling tidak terpenuhi atau jauh panggang dari pada api," katanya.

Adapun survei INES hanya melibatkan 2180 responden.

Jumlah responden yang sangat sedikit tersebut dipilih secara proporsional.
Penelitian menggunakan instrumen angket, dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan pertanyaan yang telah dirumuskan peneliti.

Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin of error 2,1 persen.