Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

Sekjen PDIP Bantah Klaim PKS Diajak Jokowi Gabung Koalisi

Hasto Kristiyanto mengatakan Jokowi bukan pemimpin yang gampang terbawa kepanikan dalam menghadapi persoalan.

Editor: Hasanudin Aco
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Hasto Kristiyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah Presiden Joko Widodo panik sehingga mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung ke koalisi pemerintahan.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan Jokowi bukan pemimpin yang gampang terbawa kepanikan dalam menghadapi persoalan.

Setiap permasalahan, ucap Hasto, Jokowi mengedepankan dialog dengan seluruh elemen, termasuk dengan PKS.

"Dikritik pun Pak Jokowi selalu tersenyum dan menunjukkan tradisi seorang pemimpin yang bermusyawarah, yang dialog," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Hasto menyebut Jokowi sosok pemimpin yang membangun persaudaraan dengan siapapun.

Baca: Petinggi PKS Ngaku Bertemu Jokowi, Diajak Masuk Koalisi Tapi Menolak

Hasto membandingkan dengan pihak-pihak yang seringkali mengkritik pemerintah hanya demi kekuasaan saja.

"Pemimpin yang membangun persaudaraan inilah yang ditunjukkan oleh Pak Jokowi, justru berbeda dengan mereka-mereka yang hanya sekedar mengkritik, melihat dari sisi-sisi untuk kekuasaan, itu bukan pak Jokowi," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf membenarkan adanya pertemuan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri dengan Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan itu, Jokowi sempat mengajak PKS agar bergabung dengan koalisi pemerintah.

"Ya ada ajakan itu (gabung ke pemerintahan). Tapi kita menyatakan sejauh ini karena dalam posisi oposisi. Di dalam kabinet juga kita tetap tidak mau masuk," ujar Muzzammil.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan momen pertemuan Presiden Jokowi dengan elite PKS merupakan kepanikan yang ditunjukkan koalisi partai politik pendukung pemerintahan.

Fadli mengatakan pihak Jokowi panik lantaran sosok yang paling berpotensi menantangan Jokowi di Pilpres 2019 adalah Prabowo Subianto, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra yang didukung oleh PKS juga.

“Saya kira secara sadar atau tidak dengan melakukan hal itu ada bentuk kepanikan yang ditunjukkan pemerintah. Wajar jika ada kekhawatiran terhadap hal tersebut sehingga pemerintah coba mendekati oposisi,” ucap Fadli Zon di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved