Senin, 6 Oktober 2025

Pembangunan di Indonesia untuk Mengembangkan Ekonomi dan Mempererat Kesatuan

Menko Luhut menceritakan pada 2015 saat masih menjadi Kepala Staf Presiden pemerintah harus menanggung subsidi R[ 300 trilyun

Editor: Eko Sutriyanto

Menko Luhut menambahkan sebelumnya selama 10 tahun ekonomi tergantung pada komoditas namun berdasarkan UU Minerba 2009 maka fokus pada industri. Itulah sebabnya tidak lagi ekspor bahan mentah tapi mendorong pertumbuhan di dalam negeri.

Menko Luhut menyatakan saat ke Tiongkok minggu lalu untuk menghadiri One Belt One Road ( Belt and Road initiative/BRI) pemerintah Indonesia memberikan syarat bila ingin investasi di Indonesia, yakni : faktor lingkungan hidup, pemerintah Indonesia tidak mau mendapatkan teknologi kelas dua apalagi netizen di sosial media sangat perhatian dengan isu lingkungan ini, selanjutnya mengenai tenaga kerja, menurut Menko Luhut salah satu faktor yang harus diakui masih lemah di Indonesia,

"Karena itu pemerintah segera akan fokus pada pendidikan terutama pelatihan dan pendidikan vokasi teknologi terutama di luar Jawa," ujar Menko Luhut.

Memang harus diakui puluhan tahun tidak ada yang peduli dengan masalah pendidikan di bidang teknologi untuk masyarakat di luar pulau Jawa padahal banyak anak muda yang cerdas.

Karena itu, pemerintah sudah mulai membuka lebih banyak pendidikan teknik bukan hanya di Jawa. Indonesia tidak hanya mau menjadi pasar kemajuan teknologi dari negara lain tapi juga menjadi pelopor dalam bidang ini.

Menko Luhut menambahkan bila sekarang pergi ke pelosok di Indonesia maka akan dapat melihat pembangunan dimana-mana.

Misalnya perbatasan Kalimantan dan Malaysia kini berdiri fasilitas yang layak termasuk dari sisi keamanan.

Juga tol laut yang menghubungkan antar daerah sehingga terjadi kegiatan ekonomi yang lebih bergairah karena kemudahan transportasi laut.

Selain itu sektor pariwisata yang sebelumnya tidak terlalu diperhatikan kini makin banyak tujuan pariwisata di berbagai daerah seperti Labuan Bajo, Danau Toba, Mandalika dan Banyuwangi.

"Kami menyebutnya New Bali dan kedepan angka revenue dalam bidang pariwisata akan terus meningkat," ujar Menko Luhut.

Pada era Presiden Jokowi banyak pembangunan yang sebelumnya tidak dilakukan kini dibangun di berbagai pelosok tanah air.

Dalam penutupan pidatonya Menko Luhut menyinggung soal politik terutama tahun politik dan pemilihan presiden tahun depan.

"Dari data yang saya dapat sampai hari ini hanya ada dua kandidat yaitu presiden Jokowi dan satu lagi," ujar Menko Luhut tanpa menyebutkan kandidat lainnya.

Menko Luhut menambahkan ketika baru menjabat pada 2015 partai politik yang mendukung Presiden Jokowi hanya 30% kini sebaliknya Parpol yang mendukung 70%.

"Persoalan yang dihadapi sekarang yaitu sosial media terutama facebook yang dengan mudah twist berbagai isu. Saya sudah bicara dengan Menkominfo Pak Rudiantara bagaimana menghadapi hal ini dimana Amerika mengalami hal ini dalam Pilpres lalu," ujar Menko Luhut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved