Selasa, 30 September 2025

Pengusaha Muda Harus Kuasai Teknologi dan Informasi Untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0

Tanpa penguasaan teknologi dan informasi, pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut menekankan pengusaha Indonesia akan tertinggal jauh...

Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo dalam acara Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) di Jakarta, Kamis (12/4/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengimbau pengusaha muda mampu menguasai teknologi serta informasi untuk menghindari ketertinggalan dan mampu bersaing dan bertahan pada era Revolusi Industri 4.0. 

Tanpa penguasaan teknologi dan informasi, pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut menekankan pengusaha Indonesia akan tertinggal jauh dalam perekonomian dunia.

Baca: Tersiksa Sarapan Kacang Hijau, Fredrich Sebut Jatah Makan KPK Dikorupsi

"Revolusi Industri 4.0 akan merombak pergerakan perekonomian dunia. Jika tidak mempersiapkan diri dari sekarang, kita akan tertinggal jauh dalam perekonomian dunia,” kata politikus Golkar tersebut dalam acara Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) di Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Dipaparkan Bamsoet, era Revolusi Industri keempat diwarnai kecerdasan buatan, super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial. 

Pada era ini semakin terlihat wujud dunia yang telah menjadi kampung global.

Baca: Fakta Menarik Di Balik Pembunuhan Purnawirawan TNI AL: Asal Usul Pelaku Hingga Kronologi Penangkapan

Ia meyakini era Revolusi Industri 4.0 ini akan memberikan manfaat besar bagi sektor swasta.

"Produsen besar yang terintegrasi akan dapat mengoptimalkan sekaligus menyederhanakan rantai suplainya. Di sisi lain, sistem manufaktur yang dioperasikan secara digital juga akan membuka peluang-peluang pasar baru bagi UKM penyedia teknologi seperti sensor, robotic, 3D printing atau teknologi komunikasi antar mesin,” kata Bamsoet.

Mantan pimpinan KADIN ini menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0.

Hal ini ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah road map dan strategi Indonesia memasuki era digital yang tengah berjalan saat ini.

Baca: Di Desa Penanggulan Kendal, SBY Cicipi Kerupuk Rambak

"DPR meyakini bahwa penyusunan road map ini telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pengusaha muda, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan lembaga pendidikan,” tutur Bamsoet.

"Road map tersebut harus segera dilaksanakan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan mengejar ketertinggalan kita dibandingkan negara-negara lain,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama Bamsoet mengapresiasi empat langkah strategis Kementerian Perindustrian dibawah pimpinan Airlangga Hartarto dalam menghadapi Industri 4.0.

Langkah pertama dilakukan jajaran Airlangga adalah mendorong angkatan kerja di Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam menggunakan teknologi internet dengan lini produksi di industri.

Sementara langkah kedua berupa pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan menengah (IKM) agar mampu menembus pasar ekspor melalui program E-smart IKM.

"Langkah ketiga berupa pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal dalam perindustrian nasional seperti big data, autonomous robots, cybersecurity, cloud dan augmented reality. Dan, langkah keempat, mendorong  inovasi teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi inkubasi bisnis agar lebih banyak wirausaha berbasis teknologi di wilayah Indonesia,” paparnya.

Lebih jauh mantan Ketua Komisi III DPR RI ini meminta para pengusaha muda mendukung upaya pemerintah tersebut dengan melakukan langkah-langkah nyata di dalam proses bisnisnya.

Dunia usaha sebagai pemeran utama dalam revolusi industri, menurut Bamsoet harus mampu memanfaatkan era digital dan meminimilasir efek negatifnya. 

"Meskipun akan banyak usaha yang berjatuhan dan lapangan pekerjaan yang hilang akibat otomatisasi, pengusaha dan bentuk usaha baru juga dapat dipastikan akan bermunculan. Pesaing-pesaing baru yang tangguh akan berdatangan dan kita berharap mereka datang dari HIPMI,” katanya.

Selain Bamsoet, Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) turut dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur DKI Anies Baswedan, anggota Fraksi Nasdem DPR RI Ahmad Sahroni, Ketua Kadin Rosan P Roeslani, pengusaha Erick Thohir dan Erwin Aksa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved